Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh NAA (Naphthalene Acetic Acid) dan BAP (6-Benzylaminopurin) Terhadap Pertumbuhan Pule Pandak (Rauvolfia serpentina Benth) Melalui Kultur Meristem.
Abstract
Pule pandak (Rauvilfia serpentina Benth) merupakan salah satu spesies tumbuhan yang mempunyai khasiat obat dan termasuk ke dalam tumbuhan yang langka di dunia. tumbuhan ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, diantaranya adalah penurunan tekanan darah, mempermudah persalinan, obat cacing, penurun panas dan pereda kering. Permintaan simplisia (bahan kering) yang berasal dari tumbuhan ini digunakan sebagai bahan baku obat tradisional terus meningkat dengan kecenderungan pertambahan sebesar 25.89% per tahun. Keberadaan pule pandak sekarang dialam telah mengalai penurunan yang sangat drastis. Oleh karena itu, unutk mencegah terjadinya kepunahan dari spesies ini, maka harus dicari teknik budidaya yang tepat untuk memproduksinya secara cepat dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi zat pengatur (ZPT) BAP dan NAA serta menentukan konsentrasi baik tunggal maupun kombinasi yang tepat untuk penggandaan tunas pada kultur meristem pule pandak.

