Potensi ikan gapi (Poecilia reticulata) sebagai agen pengendali hayati larva Aedes aegypti di laboratorium
dc.contributor.author | Nababan, Yudi Astri | |
dc.date.accessioned | 2011-07-15T06:23:39Z | |
dc.date.available | 2011-07-15T06:23:39Z | |
dc.date.issued | 2006 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48278 | |
dc.description.abstract | Aedes aegypti mula-mula ditemukan di Mesir pada tahun 1762, kemudian tersebar luas ke seluruh dunia dan ditemukan di Indonesia pada tahun 1860. Nyamuk ini mengalami metamorfosis sempurna, dan memerlukan waktu kira-kira 10 hari untuk pertumbuhan dari telur sampai nyamuk dewasa. Tempat perindukan larva Ae. Aegypti berupa tempat penampungan air baik di dalam ataupun di sekitar rumah yang mengandung air yang bersih atau tanaman yang bagian tubuhnya mengandung air bersih/hujan. Seekor Ae. Aegypti mampu bertelur sebanyak 80-135 butir telur. Nyamuk ini adalah spesies yang zooantropofilik. Tempat istirahat nyamuk berkaitan erat dengan keadaan lingkungan. | en |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Potensi ikan gapi (Poecilia reticulata) sebagai agen pengendali hayati larva Aedes aegypti di laboratorium | en |