Show simple item record

dc.contributor.authorRachmadini, May Caesarry
dc.date.accessioned2011-07-15T02:52:36Z
dc.date.available2011-07-15T02:52:36Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48228
dc.description.abstractHutan rakyat yang terdapat di Kabupaten Jepara saat ini perlu dikembangkan tentang cara pengelolaan budidaya hutan rakyatnya, karena masih terdapat areal lahan kritis sebesar 19.413 ha yang tidak termanfaatkan, yang seharusnya dapat dijadikan sebagai areal hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dinamika potensi tegakan Jati dengan menggunakan Stella dan mengetahui kegiatan pengelolaan hutan rakyat yang dilakukan. Dalam penelitian ini pengambilan lokasi dilakukan secara sengaja pada tiga desa yaitu Desa Damarwulan, Desa Clering, dan Desa Suwawal, dimana pada masing-masing desa ditentukan sebanyak 30 petani yang memiliki areal hutan rakyat Jati. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain, data sekunder yang berasal dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara mengenai data struktur hutan rakyat meliputi umur tanaman, diameter, dan tinggi bebas cabang. Sedangkan data primer yang dikumpulkan mengenai kegiatan pengelolaan hutan rakyat yang dilakukan oleh para petani. Dalam membangun suatu model diperlukan 4 tahap yaitu identifikasi isu, tujuan dan batasan, konseptualisasi model, spesifikasi model, serta penggunaan model. Volume potensi kayu rakyat jati di Kabupaten Jepara sampai tahun 2010 adalah sebesar 22.718 m³. Hutan Rakyat Jati di Kabupaten Jepara tersebar di 15 kecamatan, dimana kecamatan yang memiliki potensi terbesar adalah Kecamatan Donorojo dan kecamatan yang memiliki potensi yang paling kecil adalah Kecamatan Pecangaan. Model yang dibuat dalam pendugaan dinamika potensi tegakan terdiri dari 8 sub model. Daur yang digunakan dalam model ini adalah 25 tahun. Hasil pendugaan potensi Kabupaten Jepara sejak penanaman sampai dengan daur 25 tahun berdasarkan tahun tanam yang berbeda yaitu sebesar 488.120 m³. Hutan rakyat yang dikelola di tiga desa penelitian meliputi pemilihan jenis tanaman, persiapan lahan, penyediaan bibit, penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan. Dari adanya hutan rakyat ini diharapkan mampu mendukung pasokan bahan baku industri terutama kayu Jati di wilayah Kabupaten Jepara, sehingga Jepara tidak hanya mengambil kayu Jati dari daerah lain, tetapi juga dapat menghasilkan kayu Jati dari daerah sendiri. Pemerintah Kabupaten Jepara harus mendorong, memberikan bantuan modal dan melakukan penyuluhan kepada petani hutan rakyat, agar mau menanam tanaman jati di lahan hutan rakyatnya.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjecthutan rakyat, potensi tegakan, Stella, kegiatan pengelolaan hutan rakyaten
dc.titleDinamika potensi tegakan dan sistem pengelolaan hutan rakyat jati di kabupaten Jeparaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record