Show simple item record

dc.contributor.authorZulfiyanita, Novi
dc.date.accessioned2011-07-14T08:09:27Z
dc.date.available2011-07-14T08:09:27Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48144
dc.description.abstractKota Padang Panjang merupakan salah satu daerah rawan gempa yang terletak di daerah patahan lempeng dunia. Berbagai kejadian gempa yang terjadi di Sumatera Barat pada umumnya dan Kota Padang Panjang khususnya, telah meninggalkan kepedihan, kerugian dan trauma yang cukup pelik. Kawasan ini membutuhkan perencanaan taman-taman kota berbasis evakuasi bencana yang dapat berfungsi sebagai ruang rekreatif maupun ruang evakuatif sebagai upaya tindakan mitigasi terhadap bencana. Penelitian ini secara umum bertujuan merencanakan lanskap taman kota untuk ruang evakuasi bencana di daerah rawan gempa dalam memenuhi fungsi evakuasi dan fungsi rekreasi bagi masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di dua ruang terbuka hijau di Kota Padang Panjang Sumatera Barat, tepatnya di Lapangan Anas Karim Padang Panjang Barat dan Lapangan Bancah Laweh Padang Panjang Timur. Kegiatan penelitian ini berlangsung dari Maret 2010 hingga Februari 2011. Penelitian menggunakan modifikasi metode Gold (1980) dengan pendekatan berbasis bencana dan dibatasi sampai pada tahap perencanaan dengan hasil akhir berupa gambar rencana tapak (site plan). Lapangan Anas Karim (luas 5,6 Ha) dan Lapangan Bancah Laweh (luas 8,0 Ha) adalah tapak yang dipilih sebagai tapak perencanaan pada penelitian ini. Keberadaannya di pusat kota dan dikelilingi pemukiman padat menjadi faktor penting keduanya. Faktor geologi dan kerentanan terhadap bencana menjadi faktor utama dalam analisis dan perencanaan. Beberapa hal penting yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan taman kota untuk evakuasi gempa ini adalah lokasi taman kota dengan pendekatan geologis berkaitan kerentanannya terhadap goncangan gempa (rentan atau tidak rentan) dan jarak taman kota dengan garis sesar/patahan; aksesibilitas masyarakat menuju tapak yang mudah dan tidak terlalu jauh; adanya jalur evakuasi yang mengarahkan masyarakat menuju tempat evakuasi; luas lahan dan daya dukung pada saat evakuasi berlangsung; ketinggian tempat dari permukaan laut sehingga dapat ditentukan tidak berpotensi tsunami; penempatan terintegrasi fasilitas rekreasi dan evakuasi; kebutuhan air, energi, makanan dapat tersuplai dengan baik; pemilihan pohon yang tidak mudah tumbang dengan pemeliharaan yang baik; serta perencanaan helipad jika jalur transportasi lainnya terputus. Konsep dasar perencanaan tapak adalah merencanakan sebuah lanskap taman kota di daerah rawan bencana yang dapat memenuhi fungsi sebagai ruang evakuasi, mitigasi dan rekreasi. Konsep dan rencana taman kota terdiri dari dua skenario. Skenario 1 adalah pada saat kondisi normal dan skenario 2 adalah pada saat kondisi gempa terjadi. Fungsi rekreasi pada saat kondisi normal/biasa direncanakan dapat berubah sewaktu-waktu menjadi fungsi evakuasi manakala gempa terjadi. Konsep ini selanjutnya mendasari konsep aktivitas dan fasilitas yang dapat memenuhi fungsi pada masing-masing skenario. Rencana lanskap taman kota di daerah rawan gempa meliputi rencana masing-masing zona dengan mempertimbangkan aspek daya dukung, keamanan, aspek fungsional dan estetika untuk semua elemen lanskap yang direncanakan. Tapak dibagi dalam empat ruang yaitu: (1) ruang penerimaan; (2) ruang transisi; (3) ruang inti lanskap taman kota (terdiri dari sub-sub ruang dengan fungsi evakuasi-mitigasi bencana gempa dan fungsi rekreasi) dan (4) ruang penyangga. Rencana tapak dilengkapi dengan rencana aktivitas-fasilitas, rencana sirkulasi dan rencana tata hijau serta rencana daya dukung. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung/daya tampung, taman evakuasi Anas Karim dapat menampung total jumlah pengungsi sebanyak 3026 orang, adapun taman evakuasi Bancah Laweh dapat menampung total jumlah pengungsi sebanyak 4212 orang. Sementara itu untuk fungsi rekreasi, taman kota Anas Karim dapat menampung 830 orang dan 550 penonton saat event olah raga dan taman kota Bancah Laweh dapat menampung 842 orang dan 2000 penonton saat event pacuan kuda dan olah raga. Hasil yang didapat berupa rencana penataan (site plan) dan rencana tertulis. Perencanaan dilengkapi dengan gambar tampak potongan dan perspektif.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePerencanaan Lanskap Taman Kota Untuk Evakuasi Bencana Di Daerah Rawan Gempa Kota Padang Panjang Sumatera Baraten


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record