Jamur tiram sebagai jamur uji keawetan alami kayu karet dan sengon dengan metode standar nasional Indonesia dan standar industri Jepang
Abstract
Hutan dengan keanekaragaman hayati merupakan kekayaan alam Indonesia yang sangat berharga. Salah satu bentuk keanekaragaman tersebut adalah jamur yang potensinya belum dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Salah satu spesies jamur pelapuk kayu yang sangat potensial adalah Pleurotus ostreatus atau jamur tiram. Jamur pelapuk kayu adalah golongan jamur yang dapat merombak selulosa dan lignin sehingga kayu menjadi lapuk, kekuatan serta elastisitasnya turun dengan cepat. Jamur ini merusak dinding sel kayu sehingga mengubah sifat fisik dan sifat kimia kayu. Keawetan alami kayu sangat dipengaruhi oleh kandungan zat ekstraktifnya meskipun tidak semua zat ekstraktif bersifat racun bagi organisme perusak kayu. Lebih dari 80% kayu di Indonesia memiliki keawetan alami yang rendah, contohnya adalah kayu Hevea brasiliensis dan Paraserianthes falcataria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan karet dan sengon terhadap serangan jamur pelapuk kayu P. ostreatus berdasarkan SNI 01.7207-2006 dan JIS K 1571-2004 serta mengetahui penggunaan jamur uji P. osreatus pada SNI 01.7207-2006. Penelitian ini dilaksakan di Laboratorium Penyakit Hutan Departemen Silkultur , Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, pada bulan Oktober 2009 sampai Desember 2010. Variabel yang diamati meliputi penampakan secara visual dan persentase penurunan bobot kayu berdasarkan arah serat longitudinal dan cross section pada kayu karet dan sengon. Pengukuran penurunan bobot kering oven contoh uji kayu dilakukan setelah 3 bulan (12 minggu) inkubasi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap berpola Faktorial 2 x 2 x 2 dengan 3 faktor yaitu: 1). Metodologi (SNI dan JIS); 2). Arah serat (longitudinal dan cross section); 3). Jenis kayu (karet dan sengon). Ulangan dilakukan 10 kali pada setiap kombinasi perlakuan.
Collections
- UT - Silviculture [1360]