Show simple item record

dc.contributor.authorSahayana, Candra Rahmat
dc.date.accessioned2011-07-14T07:49:42Z
dc.date.available2011-07-14T07:49:42Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48128
dc.description.abstractBerbagai metode telah banyak dikembangkan untuk menduga besarnya erosi, salah satunya adalah metode MUSLE (Modified Universal Soil Loss Equation). Di Indonesia metode MUSLE masih jarang digunakan karena tidak semua lokasi mempunyai data limpasan, sedangkan metode MUSLE membutuhkan data limpasan sebagai faktor penduga besarnya erosi. Dalam penelitian ini metode MUSLE dikombinasikan dengan Tank Model, dimana Tank Model digunakan untuk mengetahui besarnya limpasan yang nantinya digunakan sebagai input metode MUSLE. Penelitian dilaksanakan di Sub-DAS Cilebak, Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengkaji laju sedimen dan erosi, 2) Mengaplikasikan Tank model dan metode MUSLE berbasis data SPAS. Tahap penelitian meliputi : 1) Analisis hubungan debit aliran sungai dengan tinggi muka air, 2) Analisis input Tank Model, 3) Analisis hidrograf, 4) Analisis output Tank Model , 5) Analisis laju sedimen dan erosi dengan metode MUSLE ,6) Analisis neraca air. Luas Sub-DAS Cilebak sebesar 413,57 ha, dengan penutupan lahan sebagai berikut : semak 139,64 ha (33,76%), hutan 46,42 ha (11,22%), Kebun 1,39 ha (0,34%), pemukiman 37,59 ha (9,09%), sawah irigasi 28,86 ha (6,98%), dan tegalan atau ladang 159,67 ha (38,61%). Jenis tanah di Sub-DAS Cilebak di dominasi oleh tanah regosol dengan luas 221,89 ha (53,7%) dan tanah aluvial seluas 191,68 ha (46,3%). Berdasarkan hasil kalibrasi data diperoleh hubungan tinggi muka air dengan debit aliran, yaitu Q = 153,5 TMA3,353 dengan R2 = 0,955, dimana ; TMA adalah tinggi muka air (m) dan Q adalah debit (m3s-1), dan hubungan debit aliran dengan laju sedimen, yaitu Qs = 7,618 Q2,267 dengan R2 = 0,921, dimana ; Qs adalah sedimentasi (ton hari-1) dan Q adalah debit (m3s-1). Jumlah curah hujan tahun 2009 sebesar 1.166,2 mm tahun-1 dan jumlah curah hujan pada tahun 2010 sebesar 1.147,3 mm 7bulan-1. Total laju sedimen observasi pada tahun 2009 sebesar 276,678 ton tahun-1 dan pada tahun 2010 sebesar 105,635 ton 7bulan-1. Total laju sedimen MUSLE pada tahun 2009 sebesar 134,197 ton tahun-1 dan pada tahun 2010 sebesar 185,449 ton 7bulan-1. Hubungan laju sedimen observasi dengan laju sedimen kalkulasi model MUSLE menunjukkan korelasi yang kuat dengan persamaan regresi Qsm = 3,080 Qs - 0,002 dan R2 = 0,792, dimana ; Qsm adalah sedimentasi MUSLE (ton hari-1) dan Qs adalah sedimentasi hasil observasi (ton hari-1).en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectTank Model, neraca air, metode MUSLEen
dc.titlePendugaan neraca air, erosi, dan sedimentasi menggunakan aplikasi Tank Model dan metode musle di Sub Das Cilebak kabupaten Bandungen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record