dc.contributor.author | Nurlaili, Eti | |
dc.date.accessioned | 2011-07-12T07:57:21Z | |
dc.date.available | 2011-07-12T07:57:21Z | |
dc.date.issued | 2006 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47995 | |
dc.description.abstract | Membran adalah suatu lapisan yangmembatasi dua daerah yang memiliki karakter yang berbeda. Karakteristik membran meliputi sifat listrik, termal, mekanik dan sebagainya. Salah satu sifat kelistrikan adalah konduktansi membran. Konduktansi membran dapat ditenntukan dengan mengukur arus dan tegangan membran. Penentuan tegangan membran dilakukan dengan cara meletakkan membran di dalam chamber yang di isi larutan elektrolit KCl, kemudian dialiri arus denagn nilai tertentu, sehingga tegangan membran dapat di ukur. nilai tegangan membran digunakan untuk menghitung konduktansi membran. Konduktansi membran dipengaruhi oleh suhu. Membran yang telah direndam didalam media perendam memiliki konduktansi yang lebih kecil dari membran bersih. Hal ini menandakan telah terjadi fenomena fouling. Fenomena fouling dapat mengakibatkan jari-jari pori rata-rata membran menjadi lebih kecil. | en |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Kajian konduktansi membran selulosa asetat yang direndam dalam pati jagung, minyak sawit, protein BSA dan sari buahnenas | en |