Show simple item record

The Hunt and Trade of Some Species of Bats inside and surround Forest Area of Batang Toru, North Sumatra

dc.contributor.advisorPutro, Haryanto R.
dc.contributor.advisorMardiastuti, Ani
dc.contributor.authorSiagian, Ronald Andreas Paja
dc.date.accessioned2011-07-11T02:23:37Z
dc.date.available2011-07-11T02:23:37Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47785
dc.description.abstractMost of local people surround Batang Toru Forest Area work at agriculture sectors. Durian and petai are mostly cultivated due to those commodities have high economic value. The main wild animals that help pollination of durian and petai is bat (Chiroptera: Megachiroptera). Not only help durian and petai pollination, but bats also help other plants pollination and spread some seeds. Therefore bats also have function as forest ecosystem keeper. The local people inside and surrounding Batang Toru forest is dominated by Batak ethnic. They are found of consuming bats meat (Pteropodidae). Unsustainable bat hunting is worrying since it can decrease bats population. The aims of study is to get information concerning the hunt and trade of some species of bats inside and surrounding Batang Toru Forest Area from conservation perspective. The locations of study were at Batang Toru Forest Area, surrounding Batang Toru Forest Area. The study was conducted during November 2009 - June 2010. The tools that were used consisted of map of area, guidance book “Kelelawar di Indonesia”, GPS, digital camera, 2 unit of trap camera, binocular, flash light, watch, alcohol 90% and guidance questioner. The objects of this study were kalong kapauk, lalai kembang and kusing dayak, bats hunters, bats collectors, bats sellers, bats buyers, food shop owners, toddy shop owners, bats consumers and durian farmers. The data was collected through literature study, interview, field observation and video from trap camera. The data then was analyzed descriptively. The bats trades happen locally. The price of one kalong kapauk can reach Rp 15.000,00 – Rp 40.000,00, while one lalai kembang or kusing dayak is only paid Rp 1.000,00. The utilizations of bats are usually for protein source, extreme menu, medicine and Snacks. Concerning the important aim of bats in the ecosystem, it needs conservation effort to conserve bat population that is getting decrease. The conservation effort can be giving socialization to local people regarding important aim of bats to the ecosystem, delivering conservation education to pupils in the schools, increasing local people welfare by giving agricultural illumination and repairing the habitat of bats.en
dc.description.abstractSebahagian besar masyarakat di dalam dan sekitar Kawasan Hutan Batang Toru (KHBT) memiliki matapencaharian yang bertumpu pada sektor pertanian. Durian dan petai banyak dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis tinggi dan sangat digemari. Satwa utama yang membantu penyerbukan durian dan petai adalah kelelawar (Chiroptera: Megachiroptera). Tidak hanya itu, kelelawar juga berperan penting dalam menjaga ekosistem di KHBT, karena membantu penyerbukan dan penyebaran biji beberapa jenis tumbuhan di sana. Masyarakat di dalam dan sekitar KHBT didominasi oleh suku Batak, dan sangat gemar mengkonsumsi daging kelelawar (Pteropodidae). Perburuan yang tidak lestari dikhawatirkan akan menekan populasi kelelawar. Untuk itu perlu dilakukan survei perburuan dan perdagangan kelelawar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai perburuan dan perdagangan beberapa jenis kelelawar yang terjadi di dalam dan sekitar KHBT, dalam upaya konservasi kelelawar. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatra Utara. Penelitian dilaksanakan bulan November 2009-Juni 2010. Alat yang digunakan adalah peta kawasan, buku panduan lapang “Kelelawar di Indonesia” (Suyanto 2001), GPS, kamera digital, camera trap, binokuler, senter, alkohol 90%, dan panduan wawancara. Objek yang di teliti adalah jenis kelelawar yang diburu, pemburu, pengumpul dan pedagang, pembeli, pemilik rumah makan dan warung tuak, pengkonsumsi, serta petani durian. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, wawancara, observasi lapangan dan pemasangan camera trap. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelelawar yang diburu adalah kalong kapauk, lalai kembang dan kusing dayak. Jenis kalong kapauk lebih banyak diburu daripada lalai kembang dan kusing dayak. Perburuan dengan tujuan komersial ini dilakukan dengan menggunakan jaring, namun ada juga sebahagian kecil yang menggunakan senapan angin dan rawe. Perburuan kalong kapauk berlangsung musiman (musim bunga durian), sedangkan perburuan lalai kembang dan kusing dayak tidak.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjecthunten
dc.subjecttradeen
dc.subjectPteropodidaeen
dc.subjectBatang Toru Foresten
dc.subjectperburuanen
dc.subjectperdaganganen
dc.subjectPteropodidaeen
dc.subjectHutan Batang Toruen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePerburuan dan perdagangan beberapa jenis kelelawar di dalam dan sekitar Kawasan Hutan Batang Toru, Sumatera Utaraid
dc.titleThe Hunt and Trade of Some Species of Bats inside and surround Forest Area of Batang Toru, North Sumatraen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record