Show simple item record

dc.contributor.authorSari, Yennova
dc.date.accessioned2011-07-07T08:04:43Z
dc.date.available2011-07-07T08:04:43Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47595
dc.description.abstractKebutuhan kayu sebagai bahan bangunan dan untuk bahan baku industri pada saat ini cenderung semakin meningkat, sedangkan pasokan kayu dari hutan alam yang mempunyai diameter besar dan kualitas yang bagus sudah tidak mencukupi. Sebagai salah satu alternatif, untuk menutupi kekurangan pasokan kayu dari hutan alam adalah dengan cara pemanfaatan kayu dari hutan rakyat. Kayu dari hutan rakyat biasanya memiliki kualitas rendah, cepat tumbuh dan berdiameter kecil. Teknologi yang semakin canggih dapat memodifikasikan produk dalam pengembangan rekayasa kayu. Salah satu produk yang digunakan untuk bahan konstruksi seperti glulam bisa dimodifikasi pembuatannya untuk mencapai kekuatan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis glulam yang kayunya berasal dari hutan rakyat dan dilakukan juga campuran jenis kayu untuk mengetahui perbandingan glulam campuran dan tidak campuran serta menentukan karakteristik dari glulam untuk dijadikan bahan konstruksi kayu berdasarkan JAS 234 : 2003. Bahan baku yang digunakan adalah jenis kayu Pinus dan kayu Jabon yang berasal dari hutan rakyat dengan menggunakan perekat jenis RPF (Resorcinol Phenol Formaldehyde). Jenis glulam yang dibuat terdiri dari tiga jenis yaitu glulam dari kayu Pinus, glulam dari kayu Jabon dan glulam dari campuran kayu Pinus-Jabon. Pengujian produk mengacu pada Japanese Standard Association, JAS 234 : 2003. Sifat fisis dari glulam kayu Jabon, Pinus dan campuran Pinus-Jabon yang diuji dengan nilai rata-rata kadar air berkisar antara (10,0-11,0)% dan kerapatan rata-rata berkisar antara (0,39-0,57) g/cm³. Sifat mekanis glulam dari kayu Jabon, Pinus dan campuran Pinus-Jabon tidak semuanya memenuhi standar JAS 234 : 2003 dengan nilai rata-rata MOE yang berkisar antara (75.677,55-79.412,51) kg/cm2 dan nilai rata-rata MOR glulam yang berkisar antara (269-386) kg/cm2. Nilai rata-rata keteguhan rekat yang berkisar antara (46,3-57,9) kg/cm², nilai rata-rata delaminasi panas dan dingin berturut-turut berkisar antara (2,3-24,4)% , (6,5-38,6)%. Glulam dari kayu Pinus, Jabon dan campuran Pinus–Jabon memiliki sifat fisis dan mekanis yang tidak sesuai dengan Standar JAS 234:2003. Glulam dari kayu Pinus, Jabon dan campuran Pinus–Jabon tidak bisa digunakan sebagai bahan baku konstruksi bangunan yang menahan beban berat. Glulam dari kayu Pinus, Jabon dan campuran Pinus–Jabon hanya dapat digunakan sebagai bahan baku konstruksi yang menahan beban ringan saja, seperti untuk kusen jendela dan pintu. Kekuatan glulam tidak dapat ditingkatkan dengan cara mencampur kayu Pinus dan Jabon yang memiliki berat jenis sama-sama rendah.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectGlulamen
dc.subjecthutan rakyaten
dc.subjectsifat fisisen
dc.subjectmekanisen
dc.titleKarakteristik glulam dari dua jenis kayu rakyat (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) dan jabon (Anthocephalus cadamba Lamk.)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record