Pengaruh perendaman dan geometri partikel terhadap kualitas papan partikel sekam padi
Abstract
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi tahun 2010 mencapai 64,90 juta ton gabah kering giling (GKG) (SP 2010). Pada proses penggilingan padi diperoleh sekam antara 20%-30%, dedak antara 8%-12% dan beras giling antara 50%-63,5% dari gabah kering giling (Deptan 2008). Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya sebagai bahan baku papan komposit. Pemanfaatan tersebut diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah sekam padi. Setiawan (2008) telah melakukan penelitian mengenai papan partikel sekam padi dengan menggunakan sekam padi (10 mesh dan 40 mesh), kadar perekat urea formaldehida (8%, 10%, dan 12%) dan penambahan parafin 2%. Hasilnya menunjukan bahwa papan partikel tersebut belum memenuhi standar JIS A 5908 : 2003. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuat papan partikel dari sekam padi dengan perlakuan pendahuluan (perendaman dingin dan perendaman panas) dan berbagai ukuran partikel (20 mesh, 40 mesh, dan 60 mesh) agar dapat meningkatkan sifat fisis dan sifat mekanis papan partikel sekam padi serta memenuhi standar JIS A 5908 : 2003. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pendahuluan dan geometri partikel terhadap kualitas papan partikel sekam padi. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah sekam padi yang memiliki potensi sebagai bahan baku untuk papan partikel dan dapat dikembangkan dalam skala besar. Bahan yang digunakan berupa sekam padi ciherang, padi sintanur, dan padi cisantana. Sekam padi yang digunakan untuk pembuatan papan partikel yaitu sekam padi berukuran 20 mesh, 40 mesh, dan 60 mesh, serta jenis perekat yang digunakan yaitu perekat urea formaldehida. Rataan kerapatan papan partikel sekam padi sebesar 0,77 g/cm3, kadar air sebesar 9,78%, daya serap air (2 jam) sebesar 26,62% dan daya serap air (24 jam) sebesar 55,92%, pengembangan tebal (2 jam) sebesar 5,43% dan pengembangan tebal (24 jam) sebesar 16,08%, kekakuan lentur (MOE) sebesar 28704,95 kg/cm2, keteguhan patah (MOR) sebesar 82,84 kg/cm2, internal bond sebesar 4,75 kg/cm2, dan kuat pegang sekrup sebesar 34,09 kg. Perendaman dan geometri partikel berpengaruh terhadap sifat fisis meliputi kadar air, daya serap air (2 jam dan 24 jam), dan pengembangan tebal (2 jam dan 24 jam) serta sifat mekanis (keteguhan patah), sedangkan kerapatan dan kekakuan lentur (MOE) hanya dipengaruhi oleh faktor geometri partikel. Perendaman dan geometri partikel yang optimum pada papan partikel sekam padi yaitu perendaman dingin dan partikel 20 mesh. Akan tetapi, papan partikel yang dihasilkan belum memenuhi standar JIS A 5908 : 2003.
Collections
- UT - Forestry Products [2379]