Show simple item record

dc.contributor.authorAzhim, Ammar Afif Abdul
dc.date.accessioned2011-07-06T07:13:33Z
dc.date.available2011-07-06T07:13:33Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47270
dc.description.abstractKayu cepat tumbuh (fast growing species) seperti Sengon, Akasia, dan Karet merupakan jenis yang pada saat ini semakin diminati sebagai bahan baku industri pengolahan kayu. Kayu – kayu tersebut memiliki kekuatan dan keawetan yang rendah, namun tergolong kayu yang ringan dan sangat cocok untuk bahan baku palet. Kayu yang tidak awet akan mudah terserang oleh faktor perusak biologis. Fumigasi merupakan cara yang umum digunakan untuk perlakuan pengendalian hama yang berlaku secara internasional untuk kemasan kayu atau lebih dikenal dengan ISPM # 15. Di lain pihak, teknik fumigasi pada masa lalu mengandalkan metil bromida sebagai fumigan. Saat ini penggunaanya semakin dibatasi karena efeknya yang menimbulkan kerusakan lapisan ozon. Alternatif bahan pengganti sebagai fumigan dipilih amonia. Penelitian ini menggunakan kayu mangium (Acacia mangium Wild), kayu karet (Hevea brasiliensis), kayu sengon (Paraserianthes falcataria), dan rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holm.). Tujuan untuk mengetahui pengaruh fumigasi berbahan aktif amonia terhadap serangan rayap tanah (C. curvignathus) pada tiga jenis kayu kelas awet rendah. Parameter yang diukur adalah persentase mortalitas rayap tanah. Berdasarkan hasil perlakuan fumigasi didapatkan persentase mortalitas terendah untuk kayu mangium pada perlakuan 2 liter pada jarak satu, tiga, dan lima cm secara berurutan sesebesar 73,33%, 61,67%, dan 55%. Kayu karet memiliki persentase mortalitas terendah pada volume empat liter untuk jarak lubang satu cm yaitu sebesar 96,67% dan jarak lubang tiga cm sebesar 91,67%. Sedangkan untuk jarak lubang lima cm persentase mortalitas terendah didapatkan pada volume dua liter yaitu sebesar 66,67%. Kayu sengon memiliki persentase mortalitas terendah pada perlakuan 2 liter pada jarak satu, tiga, dan lima cm secara berurutan sebesar 96,67%, 88,33%, dan 100%. Nilai mortalitas rata- rata untuk sampel-sampel yang difumigasi dengan amonia volume 6, 8, dan 10 liter lebih besar bahkan mencapai 100% dibandingkan dengan nilai mortalitas sampelsampel yang difumigasi dengan volume amonia 2 dan 4 liter. Hal ini disebabkan karena setiap sampel yang difumigasi dengan volume 6, 8, dan 10 liter mengandung bahan aktif amonia yang lebih banyak. Volume amonia yang paling efektif untuk meningkatkan mortilitas rayap cukup dengan volume sebanyak 6 liter karena mampu melakukan penetrasi sampai jarak lima cm dalam ruang fumigasi berukuran (2x1x1)cm3.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectkeawetan kayuen
dc.subjectrayap tanahen
dc.subjectfumigasien
dc.subjectfast growing speciesen
dc.subjectmortalitasen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleEfektifitas fumigasi berbahan aktif amonia pada kayu kelas awet rendah terhadap Rayap Tanah (Coptotermes curvignathus Holm.)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record