Show simple item record

The Analysis of Supporting Factors in Strengthening Agricultural Extension Expert Candidates for the Development of Food Security; Case of High School Agricultural Extension Bogor

dc.contributor.advisorMadanijah, Siti
dc.contributor.advisorDamanik, Muhammad Rizal Martua
dc.contributor.authorHaryanto, Yoyon
dc.date.accessioned2011-07-05T06:10:36Z
dc.date.available2011-07-05T06:10:36Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46962
dc.description.abstractThe improvement of understanding for agricultural extension expert candidate on the duties and functions of agricultural extension and food security in the STPP Bogor had never been properly measured. Characteristics of area of origin, formal education, non formal education, field of expertise and mastery level of perception the material were all factors supporting the strengthening of agricultural extension specialist candidates in STPP Bogor. The aim of this research was to analysis the candidates understanding of agricultural extension expert on basic tasks and functions, food security, and formulate strategies that support the curriculum development of these competencies. The method used in this study was complete enumeration which processed by descriptive, correlation, multiple regression analysis, and SWOT analysis. The result of the study showed that factor influencing the basic tasks and functions, and food security was characteristic of local origin. This result was also strengthened with the relationship between the origin of agricultural extension expert candidate against level of understanding of the basic tasks and functions, and knowledge of food security. Agricultural extension specialist candidate from the Indonesian West Region had better level of understanding than Indonesian Central and East Regions. Chosen strategy for curriculum development in the STPP Bogor is in quadrant two. Shared commitment among all parties involved in the process of education and increased capacity of agricultural extension expert candidates in providing agricultural extension agents who had a double competence was essential to make it happen.en
dc.description.abstractRevitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan salah satu dari “Triple Track Strategy” dalam rangka pengurangan kemiskinan dan pengangguran, serta peningkatan daya saing ekonomi nasional. Sejalan dengan kebijakan pemerintah tersebut, Kementerian Pertanian telah menetapkan visi pembangunan pertanian yaitu; “Terwujudnya Pertanian Tangguh untuk Pemantapan Ketahanan Pangan, Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Pertanian serta Peningkatan Kesejahteraan Petani”. Untuk mewujudkan ketahanan pangan suatu wilayah, diperlukan kebijakan pemerintah yang lebih berpihak kepada petani agar seluruh rangkaian proses produksi pertanian dapat berjalan dengan optimal melalui pencapaian produksi dan stabilitas harga yang menempatkan petani pada posisi tawar yang menguntungkan. Pencapaian tersebut dapat terlaksana bila didukung juga oleh kondisi sumberdaya manusia petani dan penyuluh pertanian yang berkualitas. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme penyuluh pertanian adalah melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fungsional bagi Penyuluh Pertanian sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/02/MENPAN/5/2008 Pasal 29 atau pendidikan formal (tugas belajar) setara strata-1 di enam Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) yang ada di Indonesia salah satunya adalah STPP Bogor. Namun peningkatan pemahaman calon penyuluh pertanian ahli tentang tupoksi penyuluh pertanian dan ketahanan pangan di STPP Bogor selama ini belum terukur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman calon penyuluh pertanian ahli terhadap tupoksi penyuluh pertanian dan ketahanan pangan, serta merumuskan strategi pengembangan kurikulum yang mendukung terhadap kompetensi tersebut. Penelitian ini dilakukan di Kampus Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor. Pengambilan data dilaksanakan pada Bulan Agustus sampai Oktober 2010. Contoh penelitian diambil secara keseluruhan yaitu 180 calon penyuluh pertanian ahli. Data dianallisis secara deskriptif untuk mengetahui karakteristik calon penyuluh pertanian ahli. Uji korelasi Pearson dan Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan karakteristik calon penyuluh pertanian ahli dengan pemahaman tupoksi dan pengetahuan ketahanan pangan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman tupoksi dan pengetahuan ketahanan pangan dilakukan dengan analisis regresi berganda. Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis strategi pengembangan kurikulum di STPP Bogor yang dapat menunjang kompetensi yang dihasilkan. Karakteristik asal daerah, pendidikan formal, pendidikan non formal, bidang keahlian, dan persepsi tingkat penguasaan materi merupakan faktor-faktor yang diduga berpengaruh dalam penguatan calon penyuluh pertanian ahli di STPP Bogor.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectAgriculture extension expert candidateen
dc.subjectTask and functionen
dc.subjectFood securityen
dc.subjectCurriculumen
dc.subjectExpert candidaten
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis faktor-faktor pendukung penguatan calon penyuluh pertanian ahli untuk pembangunan ketahanan panganen
dc.titleThe Analysis of Supporting Factors in Strengthening Agricultural Extension Expert Candidates for the Development of Food Security; Case of High School Agricultural Extension Bogoren


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record