Efektivitas dan efisiensi kelembagaan sertifikat sumber benih tanaman hutan : studi kasus di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan
dc.contributor.author | Falah, Faiqotul | |
dc.date.accessioned | 2011-07-05T02:37:51Z | |
dc.date.available | 2011-07-05T02:37:51Z | |
dc.date.issued | 2010 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46884 | |
dc.description.abstract | Upaya merehabilitasi kawasan hutan dan lahan memerlukan pasokan benih berkualitas dalam jumlah yang memadai, sehingga diperlukan pembangunan sumber benih. Untuk memberikan jaminan mutu sumber benih maka perlu adanya sertifikasi sumber benih tanaman hutan. Klasifikasi sumber benih dibagi menjadi 7 kelas, yaitu 1) Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT), 2) Tegakan Benih Terseleksi (TBS), 3) Areal Produksi Benih (APB), 4) Tegakan Benih Provenans (TBP), 5) Kebun Benih Semai (KBS), 6) Kebun Benih Klon (KBK), dan 7) Kebun Pangkas (KP). | en |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Efektivitas dan efisiensi kelembagaan sertifikat sumber benih tanaman hutan : studi kasus di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan | en |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
MT - Forestry [1412]