Show simple item record

dc.contributor.authorArifebriawan, Herlie
dc.date.accessioned2011-07-04T07:04:24Z
dc.date.available2011-07-04T07:04:24Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46800
dc.description.abstractBemisia tabaci digolongkan ke dalam ordo Hemiptera, subordo Sternorrhyncha, superfamili Aleyrodoidea, dan termasuk ke dalam famili Aleyrodidae. Faktor lingkungan dapat mempengaruhi ukuran panjang tubuh kutukebul ini. Serangga yang berada di dataran tinggi memiliki ukuran lebih besar, bobot tubuh lebih berat, dan warna lebih gelap dibandingkan dengan spesies serangga yang sama yang berada di dataran rendah. Sepanjang abad ke-20, B. tabaci telah menjadi vektor patogenpatogen tertentu baik di rumah kaca maupun di lahan terbuka di wilayah beriklim hangat. Penyakit Tomato chlorosis virus (ToCV) adalah salah satu penyakit yang ditularkan oleh B. tabaci. Penyakit ToCV ini termasuk baru yang dikategorikan “new emerging disease” akibat pengaruh pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui variasi panjang rostrum dan sayap B. tabaci berdasarkan ketinggian tempat hidupnya dan (2) mengukur periode retensi ToCV yang ditularkan B. tabaci. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran panjang rostrum dan panjang sayap B. tabaci dari beberapa tempat dengan ketinggian berbeda. Sampel B. tabaci berasal dari Ciawi (Bogor) ketinggian 573 m dpl (di atas permukaan laut), Pacet (Cianjur) ketinggian 1225 m dpl, Batu (Batu) ketinggian 675 m dpl dan Cikole (Sukabumi) ketinggian 1022 m dpl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa B. tabaci yang memiki panjang rostrum dan panjang sayap yang berbeda-beda di setiap tempat. Panjang rostrum dari daerah Pacet 226.06±21.72 μm, Cikole 213.03±21.84 μm, Batu 211.21±18.60 μm, Ciawi 201.52±17.06 μm. Panjang sayap dari daerah Pacet 1031.33±95.66 μm, Cikole 1023.33±60.13 μm, Batu 928.67±67.40 μm, Ciawi 916.67±53.57 μm. Penelitian yang lain adalah mengakuisisi B. tabaci ke dalam kurungan serangga yang berisi tanaman tomat yang positif virus ToCV dan sebagian lagi dimasukkan ke dalam kurungan serangga yang berisi tanaman tomat yang sehat. Periode makan akuisisi selama 48 jam. Seekor imago B. tabaci yang telah di akuisisi dipindahkan ke tanaman uji. Setiap 24 jamB. tabaci tersebut dipindahkan ke tamanan uji berikutnya secara berseri selama tujuh hari. Percobaan dilakukan dengan 10 ulangan dari B. tabaci yang di-akuisisi ke tanaman tomat bervirus ToCV dan 10 ulangan dari B. tabaci yang di-akuisisi ke tanaman tomat sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa B. tabaci viruliferus dalam seri inokulasi ke tanaman tomat mampu menularkan virus hingga hari ke-4, hal ini dilihat dari timbulnya gejala ToCV pada tanaman tomat tersebut. Untuk konfirmasi bahwa gejala klorosis yang muncul pada tanaman tomat uji disebabkan oleh infeksi ToCV dilakukan dengan RT-PCR.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectperiode retensien
dc.subjectTomato chlorosis virusen
dc.subjectToCVen
dc.subjectBemisia tabacien
dc.subjectpanjang rostrumen
dc.subjectpanjang sayap.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleBemisia tabaci Gennadius (Hemiptera: Aleyrodidae) pada tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.): panjang rostrum dan sayap pada beberapa ketinggian tempat serta periode retensi Tomato chlorosis virus (ToCV)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record