Peningkatan keawetan kayu Gmelia arborea Roxb dari serangan jamur pelapuk dengan bahan pengawet alami
Abstract
Sebagian besar kayu di Indonesia mempunyai keawetan alami yang rendah (+ 80%), sehingga mudah rusak, keropos atau lapuk akibat serangan organisme perusak kayu. Dalam mengatasi hal tersebut perlu dikembangkan upaya untuk meningkatkan keawetan pada jenis kayu yang kurang awet. Pengawetan kayu memerlukan adanya bahan pengawet yang bersifat racun terhadap organisme perusak kayu serta alat-alat yang mendukung dalam proses pengawetan tersebut. Bahan pengawet yang biasa digunakan saat ini adalah bahan pengawet kimia yang tidak hanya membahayakan bagi organisme perusak kayu tapi juga dikhawatirkan berbahaya bagi organisme lain bahkan manusia. Untuk itu diperlukan adanya alternatif bahan pengawet yang lebih aman bagi manusia serta lingkungan dengan biaya relatif rendah dan dapat memberikan perlindungan yang efektif terhadap kayu dari serangan organisme perusak kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak akar tuba, belerang dan kapur sebagai bahan pengawet alami alternatif untuk melindungi kayu Gmelina arborea Roxb. dari serangan jamur pelapuk (Daldinia concentrica dan Schizophyllum commune). Penelitian ini menggunakan kayu G. arborea dengan ukuran 2,5x2x0,5cm3. Contoh uji tersebut direndam dalam pengawet belerang, kapur, dan akar tuba dengan lama waktu rendaman 2 hari, 8 hari, dan 14 hari. Contoh uji yang telah diawetkan dimasukkan ke dalam botol pengumpanan yang telah berisi biakan murni dari jamur pelapuk D. concentrica dan S. commune. Pengumpanan dilakukan selama 8 minggu. Selanjutnya contoh uji ditimbang untuk mengetahui persentase penurunan bobot kering setelah diumpankan pada jamur.
Collections
- UT - Forest Products [2184]