Sifat fisis mekanis papan gypsum dari kayu gmelina arborea Roxb pada kadar gypsum dan perlakuan pendahuluan
Abstract
Konsumsi kayu Indonesia berdasarkan data Forest Watch Indonesia (FWI) untuk kayu gergajian dan produk panel berbasis kayu pada tahun 2000 mencapai 37.628.383,31 m3 dan untuk kebutuhan ekspor sebesar 3.106.145 m3, padahal supply kayu dari hutan alam terus mengalami penurunan sehingga terjadi defisit bahan baku kayu untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan kayu. Selain itu menurut Hubner (1985) dalam Febrianto (1986), penggunaan perekat sintetis thermosetting seperti fenol formaldehida, resorsinol formaldehida, melamin formaldehida serta urea formaldehida dalam proses pembuatan panel-panel kayu dapat menyebabkan pencemaran lingkungan berupa emisi formaldehida. Efisiensi penggunaan kayu maupun alternatif bahan pengikatnya perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Gmelina arborea merupakan salah satu tanaman prioritas untuk pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dianjurkan pemerintah. Panel-panel kayu dengan bahan perekat mineral seperti papan wol, papan semen dan papan gypsum adalah jenis-jenis yang dapat dikembangkan. Kualitas papan gypsum adalah tahan terhadap api, tahan air dan tahan terhadap deteriorasi oleh faktor biologis (Lempfer et al. 1990 dalam Eusebio et al.1998). Kualitas papan gypsum dari kayu Gmelina perlu ditingkatkan dengan melakukan berbagai upaya antara lain menentukan kadar gypsum yang optimal dan perlakuan pendahuluan seperti perendaman partikel dan penambahan bahan penghambat sebelum dibuat papan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar gypsum dan pengaruh perlakuan pendahuluan seperti perendaman partikel dan penambahan boraks terhadap sifat fisis dan mekanis papan gypsum. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah partikel kayu Gmelina arborea, gypsum dengan kadar 200%, 300% dan 400%, boraks 1% dan air. Alatalat yang digunakan adalah oven, timbangan, ember, plastik, cetakan, mesin kempa (cold press), jam, kaliper, plat seng dan Instron. Pengujian sifat fisis papan yang dilakukan adalah kerapatan, kadar air, pengembangan tebal 2 jam dan 24 jam, pengembangan linier 2 jam dan 24 jam dan daya serap air 2 jam dan 24 jam. Pengujian sifat mekanis meliputi uji modulus patah (MOR), modulus elastisitas (MOE) dan keteguhan rekat internal (Internal bond). Pengujian sifat fisis dan mekanis papan gypsum dilakukan berdasarkan standar ASTM D 1037.
Collections
- UT - Forestry Products [2379]