Show simple item record

dc.contributor.authorPatricia, Vien
dc.date.accessioned2011-06-09T06:15:13Z
dc.date.available2011-06-09T06:15:13Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46025
dc.description.abstractPembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan salah satu kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah kelangkaan bahan baku industri hasil hutan, melalui penerapan sistem silvikultur intensif. Pengukuran dimensi tegakan merupakan langkah awal yang seyogyanya dilakukan untuk mengetahui bentuk pertumbuhan dan hasil tegakan, yang apabila memungkinkan dapat dinyatakan dalam model persamaan matematika untuk pertumbuhan dan hasil. Dari model pertumbuhan dan hasil kemudian dapat dibuat tabel tegakan yang memuat informasi untuk pendugaan pertumbuhan dan hasil dari suatu tegakan untuk setiap tempat tumbuhnya. Peninggi dijadikan sebagai ukuran terbaik dalam menduga bonita karena dinilai relatif tidak terpengaruh oleh perlakuan silvikultur jika dibandingkan dengan parameter tegakan yang lainnya. Berdasarkan hal tersebut, penyusunan model pertumbuhan peninggi tegakan dan kurvanya perlu dilakukan, agar dapat digunakan sebagai dasar penentuan kelas bonita dalam kegiatan pengelolaan hutan tanaman industri. Jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 660 pengukuran pada 322 plot contoh tidak permanen (temporer). Untuk menyusun model pertumbuhan peninggi tegakan digunakan metode regresi non linear, sedangkan persamaan pertumbuhan yang digunakan dalam menyusun model pertumbuhan peninggi adalah model Chapman-Richards, model Harbagung dan model Schumacher.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectAkasiaen
dc.subjectRawa gambuten
dc.subjectJambien
dc.titleKurva bonita tegakan hutan tanaman akasia, Acacia crassicarpa A. Cunn. Ex Benth. studi kasus di areal rawa gambut hutan tanaman PT. Wirakarya Sakti Jambien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record