Efisiensi metode unit contoh non konvensional(Tree sampling) dan konvensional(Circular plot) untuk menduga potensi tegakan mahoni, Swietenia macrophylla King) kelas umut V dan keatas di RPH Kadupandak BKPH Tanggeung KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten
Abstract
Dalam kegiatan pengelolaan hutan diperlukan suatu rencana pengelolaan yang baik, cermat dan terarah agar dalam pengelolaaan hutan tersebut dapat mencapai hasil yang maksimal dan menguntungkan baik secara ekonomis maupun secara ekologis serta memberikan manfaat sosial bagi masyarakat. Dengan dasar pemikiran tersebut maka prinsip pengelolaan hutan lestari (Sustainable Forest Management) dapat dilaksanakan. Untuk penyusunan rencana pengelolaan hutan yang baik cermat dan terarah tersebut diperlukan data atau informasi tentang potensi hutan yang cukup akurat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Berkaitan dengan keperluan data dan informasi tersebut, maka peranan inventarisasi hutan penting dalam kegiatan penyusunan rencana pengelolaan hutan, karena kegiatan ini akan menghasilkan data dan informasi yang diperlukan sebagai bahan dasar utama dalam penyusunan rencana yang dimaksud. Tergantung kepada tujuan dan jumlah unit contoh yang digunakan, maka kegiatan inventarisasi hutan ini dapat dilakukan dengan cara sensus (full enumeration) maupun dengan pengukuran sebagian tegakan hutan sebagai contoh (sampling).
Collections
- UT - Forest Management [3059]