Show simple item record

dc.contributor.authorWijaya, Ambang
dc.date.accessioned2011-06-09T04:23:47Z
dc.date.available2011-06-09T04:23:47Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/45981
dc.description.abstractKawasan hutan Lambusango di Kabupaten Buton, Propinsi Sulawesi Tenggara, telah mengalami kerusakan skala sedang sebagai akibat adanya kegiatan illegal logging, penambangan aspal, pengambilan rotan dan perambahan hutan (Purwanto, 2005). Secara ekologis, kerusakan hutan berdampak negatif pada keseimbangan fungsi ekosistem, diantaranya adalah ancaman terhadap kelestarian populasi satwaliar. Salah satu jenis satwa yang mengalami gangguan akibat kerusakan hutan adalah Macaca ochreata brunnescens. Primata ini merupakan sub-spesies endemik Pulau Buton dan Muna. Menurut IUCN Red List Threatened Species (2004), spesies ini dikategorikan sebagai vulnerable species (rawan), yakni jenis satwaliar yang tidak segera terancam punah, akan tetapi terdapat dalam jumlah yang sedikit. CITES (Convention on International Trade Endangered Species of Wild Fauna and Flora) memasukkan jenis primata ini kedalam Appendix II (Soehartono dan Mardiastuti, 2003).en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectMacaca ochreata brunnescensen
dc.subjectSulawesi Tenggara-Butonen
dc.titlePendugaan ukuran populasi dan sebaran Macaca cohreata brunnescens, Matschie 1901 di kawasan hutan Lambusango, Kabupaten Buton, Propinsi Sulawesi Tenggaraen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record