Pengaruh atmosfer dan suhu sintering terhadap komposisi pelet hidroksiapatit yang dibuat dari sintesa kimia dengan media air dan SBF
Abstract
Penggunaan hidroksiapatit(HAp) sebagai bahan implantasi tulang sintetis telah banyak digunakan. Salah satu penerapannya adalah sebagai bahan pelapis logam yang akan diimplantasikan ke dalam tubuh sebagai pengganti tulang. Masalah yang timbul pada saat pelapisan adalah pada suhu yang tinggi, HAp dapat terdekomposisi menjadi β-TCP, α-TCP, CaO ataupun senyawa lain yang tidak diinginkan. Pada penelitian ini digunakan variasi jenis pelarut pada saat pembuatan HAp yakni pelarut air dan pelarut SBF. Pelarut SBF menyumbangkan gugus karbonat dan ion-ion lain pada HAp yang menyebabkannya stabil. Sintering dilakukan untuk mendapatkan HAp dengan densitas tinggi yang stabil. Variasi suhu sintering yang digunakan adalah 900 oC, 1000 oC, 1100 oC dan 1150 oC. Variasi atmosfer yang digunakan adalah gas Ar dan gas CO2. Dari hasil karakterisasi dengan XRD diperoleh hasil bahwa secara umum HAp yang disinter dengan gas Ar maupun CO2 tidak mengalami dekomposisi sampai suhu 1150 oC. Pengamatan terhadap foto SEM HAp menunjukkan perbedaan bentuk morfologi HAp. HAp dengan pelarut air memiliki bentuk butir yang bulat dan berdempetan satu sama lain sedangkan morfologi HAp dengan pelarut SBF menunjukkan bentuk seperti jaring yang lebar. Pengukuran volume dan massa tiap sampel menunjukkan perubahan densitas, yakni semakin tinggi suhu sinter maka densitas pelet HAp semakin besar.
Collections
- UT - Physics [1230]

