Show simple item record

dc.contributor.authorSiahaan, Hengki
dc.date.accessioned2010-04-15T07:08:38Z
dc.date.available2010-04-15T07:08:38Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/4506
dc.description.abstractHutan rakyat merupakan salah satu bentuk hutan yang ditanam di tanah milik masyarakat. Kontribusi hutan rakyat dalam memenuhi kebutuhan kayu akan nyata apabila dikelola dengan baik dan berkembang di masyarakat. Salah satu contoh hutan rakyat yang cukup berkembang di masyarakat adalah hutan rakyat kayu bawang (Protium javanicum Burm F.) di Propinsi Bengkulu yang telah ditetapkan sebagai jenis andalan di daerah ini. Kayu bawang merupakan jenis lokal yang mempunyai pertumbuhan cepat (daur 10-15 tahun) dan kualitas kayu yang baik, terutama untuk kayu pertukangan. Pengembangan kayu bawang dalam bentuk hutan rakyat dimulai pada tahun 1990-an dengan teknik budidaya yang sederhana. Penanaman dilakukan dengan pola tumpangsari atau pola agroforestry. Pada pola tumpangsari, kayu bawang ditanam dengan jenis tanaman semusim seperti cabe dan kacang tanah, namun pola ini tidak banyak dijumpai. Sedangkan pola agroforestry dapat dijumpai dalam bentuk kombinasi antara kayu bawang dan kopi atau dalam bentuk kombinasi multijenis dengan kopi, karet, jengkol dan kayu manis.
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleModel Pertumbuhan Tegakan Kayu Bawang (Protium javanicum Burm F.) pada Berbagai Pola Tanam dan Kerapatan Tegakanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record