Show simple item record

dc.contributor.authorAwaluddin
dc.date.accessioned2011-05-02T04:31:53Z
dc.date.available2011-05-02T04:31:53Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44586
dc.description.abstractPengusahaan kelapa sawit memerlukan jangka waktu yang panjang sebelum mencapai produksi maksimum pada umur 10 - 15 tahun. Kelapa sawit tumbuh baik pada kawasan dengan curah hujan tahunan 2000 - 3000 mm tanpa adanya bulan kering yang jelas. Bulan kering yang panjang pada perkebunan kelapa sawit di Lampung mengakibatkan defisit air dan mengganggu produktivitas kelapa sawit. Untuk itu perlu diperlukan tindakan konservasi tanah dan air yang mampu memanen curah hujan pada musim hujan sehingga bisa dimanfaatkan pada musim kemarau. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan teknik konservasi tanah dan air yang mampu meresapkan air ke dalam tanah sehingga dapat digunakan sebagai cadangan air tanah pada musim kemarau. Penelitian dilakukan pada 3 (tiga) microcatchment di Afdeling 3 Unit Usaha Rejosari PTPN VII Propinsi Lampung dari bulan Februari – bulan Juni 2006. Teknik konservasi tanah dan air yang dilakukan pada dua microcatchment adalah perlakuan teras gulud pada Blok 375 (Blok 1) dan perlakuan rorak pada Blok 414 (Blok 3), sedangkan microcatchment ketiga sebagai kontrol (tanpa perlakuan) terletak pada Blok 415 (Blok 2). Perlakuan guludan dan rorak dilengkapi dengan lubang peresapan dan mulsa vertikal.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectSyarat tumbuh kelapa sawitEvapotranspirasiKonservasi tanah dan air, , ,en
dc.titlePengaruh teknik konservasi tanah dan air terhadap perubahan cadangan air tanah pada perkebunan kelapa sawiten


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record