Show simple item record

dc.contributor.authorNoor, Ronny Rachman
dc.contributor.authorMansjoer, Sri Supraptini
dc.contributor.authorPangestu, Bambang
dc.date.accessioned2011-03-14T06:42:20Z
dc.date.available2011-03-14T06:42:20Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/42621
dc.description.abstractPenelitian ini menggunakan 60 ekor puyuh jantan dan 60 ekor puyuh betina sebagai kelompok tetua; serta 120 puyuh jantan dan 120 ekor puyuh betina kelompok anak (progeny). Pada puyuh betina yang berasal dari randrombed line, umur dewasa kelamin, bobot badabn pada saat dewasa kelamin dan bobot telur pertama, nilai estimasi heritabilitasnya berkisar antara sedang (0.20 sampai 0.40) sampai tinggi (lebih dari 0.40). Umur dewasa kelamin, bobot telur pertama, bobot badan pada saat dewasa kelamin, rataan bobot telur selama 12 minggu produksi berkolerasi phenotipik positif satu dengan yang lainnya dan berkolerasi phenotipik negatif dengan produksi telur selama 12 minggu. korelasi phenotipik antara umur dewasa kelamin dan rataan bobot telur selama 12 minggu produksi tidak nyata. Korelasi phenotipik antara umur dewasa kelamin dan bobot telur pertama sangat nyata. Bobot bada pada saat dewasa kelamin , bobot telur pertama dan rataan bobot telur selama 12 minggu produksiberkolerasi positif satu dengan yang lainnya dan berkolerasi negatif dengan produksi telur selama 12 minggu. Korelasi phenotipik antara bobot badan pada saat dewasa kelamin, bobot telur pertama dan raatan bobot telur selama 12 knggu produksi sangat nyata. Korelasi phenotopik antara bobot telur rata-rata selama 12 minggu dan produksi telur selama 12 minggu nyata.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.relation.ispartofseriesVol.11;No.1
dc.titleAspek Genetis Beberapa Sifat Produksi Puyuhen
dc.title.alternativeMedia Peternakan Vol.11 No.1 Th.1996en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record