Analisis efisiensi pola usaha sapi potong di Bekasi Jawa Barat (Kasus di PT Lembu Jantan Perkasa)
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola penggemukan yang diterapkan dan efisiensi penggunaan faktor produksi serta pola penggemukan yang paling menguntungkan pada temak sapi. Variabel yang diukur adalah bobot badan awal atau BBO (Xl), hijauan (X2), konsentrat (X3) dan lama pelihara (X4). Penentuan jumlah sam pel adalah secara disproporsional (tidak tergantung pada banyaknya sapi) dan pemilihan individu sapi yang dijadikan sampel adalah secara random sampling. Sapi yang dipakai sebagai sampel adalah sapi shipment sembilan yakni sapi small steer 14 ST, small heifer 18 ST, medium steer 12 ST, big heifer 22 ST dan big bull 32 ST. Penggunaan hijauan dan konsentrat pada pola fattening telah efisien secara teknis (O<ep<l) atau berada pada daerah II yaitu deminishing return tetapi BBO dan lama pelihara tidak efisien secara teknis (ep<O) atau berada pada daerah III (irrasional). Penentuan BBO, penggunaan hijauan dan konsentrat pada pola trading telah efisien secara teknis tetapi lama pelihara tidak efisien secara teknis. Pengujian efisiensi ekonomis menunjukkan bahwa semua faktor produksi pada kedua pola tidak efisien karena rasio Nilai Produk Marjinal dengan Biaya Korbanan Marjinal tidak sama dengan satu (NPM;tBKM). Hasil analisis regresi menunjukkan 99,80 persen dan 96,70 persen varia bel Xl, Xl, X3, X4 pada masing-masing pola dapat mempengaruhi BB akhir sapi tersebut, sedangkan 0,20 persen pola fattening dan 3,30 persen pola trading dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam model ini. Faktor yang diduga adalah umur sapi, dan kualitas bibit (sapi bakalan). Pendapatan perusahaan menunjukkan bahwa dengan polafattening lebih kedl daripada pola trading. Kata kunci: sapi potong, pola usaha, efisiensi produksi.
Collections
- Media Peternakan [277]