Dampak desentralisasi fiskal terhadap kinerja perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah
dc.contributor.author | Barbara, Betrixia | |
dc.date.accessioned | 2010-11-01T04:17:03Z | |
dc.date.available | 2010-11-01T04:17:03Z | |
dc.date.issued | 2008 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/41572 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi adanya desentralisasi fiskal yang diimplementasikan pada tahun 2001 berdasarkan Undang-Undang Otonomi Daerah yang terdiri dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Desentralisasi fiskal menyebabkan penerimaan daerah meningkat menjadi 642 miliar rupiah dari sebelumnya sebesar 272 miliar atau naik sebesar 135.95 persen. Peningkatan penerimaan tersebut diikuti dengan diberikannya keleluasaan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan sumber penerimaan sesuai kebutuhan daerah. Peningkatan penerimaan diikuti keleluasaan dalam penggunaannya oleh daerah sangat mempengaruhi PDRB dan penyerapan tenaga kerja di daerah tersebut. | id |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Dampak desentralisasi fiskal terhadap kinerja perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah | id |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
MT - Economic and Management [2904]