Show simple item record

dc.contributor.authorYuliati, Ai Ely
dc.date.accessioned2010-10-28T02:42:44Z
dc.date.available2010-10-28T02:42:44Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/41390
dc.description.abstractKentang merupakan tanaman pangan utama dunia setelah padi, terigu, dan jagung. Luas pertanaman kentang di Indonesia pada tahun 2005 adalah 55.110 ha dengan produktivitas rata-rata 16,39 ton/ha. Produktivitas ini masih tergolong rendah dibandingkan dengan potensinya yang dapat mencapai 30 ton/ha. Rendahnya produktivitas ini antara lain disebabkan oleh sulitnya memperoleh bibit kentang bermutu, keterbatasan lokasi tanam yang sesuai serta gangguan hama dan penyakit. Diantara penyakit yang banyak ditemukan pada pertanaman kentang di Indonesia adalah penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum merupakan salah satu penyakit utama tanaman kentang. Penyakit ini dapat menurunkan hasil kentang hingga 80%. Sejak dilaporkan pertama kali oleh Smith pada tahun 1896, penyakit layu bakteri masih menjadi kendala utama produksi kentang di dunia.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKetahanan klon kentang liar (Solanum chacoense) terhadap penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) secara in vitro dan di Lapanganid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record