Show simple item record

dc.contributor.advisorKolopaking, Lala M.
dc.contributor.advisorLubis, Djuara P.
dc.contributor.advisorTetelepta, Hendrik B.
dc.contributor.authorPattiselanno, August Ernst
dc.date.accessioned2010-10-26T06:30:20Z
dc.date.available2010-10-26T06:30:20Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/41306
dc.description.abstractKonflik Maluku adalah konflik yang diawali oleh pertikaian antara dua individu berbeda etnis di Kota Ambon. Pertikaian tersebut kemudian melebar menjadi konflik antar pendatang dan penduduk asli. Akhirnya konflik bergeser menjadi konflik bernuansa agama, yaitu antara mereka yang beragama Islam (Salam) dengan Protestan dan Katolik (Sarani). Konflik yang terjadi menyebar sampai ke wilayah lain di luar Pulau Ambon meliputi Pulau-pulau Seram, Buru, Saparua, Haruku bahkan kemudian sampai ke seluruh wilayah Maluku termasuk Maluku Utara. Kejadian konflik berfluktuatif selama hampir enam tahun, sejak tahun 1999 sampai pertengahan tahun 2004. Hasil-hasil penelitian terdahulu menjelaskan penyebab konflik Maluku adalah persaingan penduduk asli dengan pendatang, pertarungan elit lokal Salam dan Sarani dalam memperebutkan posisi di bidang pemerintahan, serta penetrasi Undang-Undang Pemerintahan Desa yang meminggirkan budaya lokal yang hidup dalam masyarakat. Namun hasil-hasil penelitian tersebut, belum menjelaskan penyebab konflik di pedesaan Maluku.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleJejaring Sosial Dan Konflik Masyarakat Pedesaan (Kasus Di Pulau Saparua Propinsi Maluku)id
dc.subject.keywordSaparua conflict
dc.subject.keywordAmbon conflict
dc.subject.keywordlocal costumery elites


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record