dc.contributor.advisor | Sutjahjo, Surjono H | |
dc.contributor.advisor | Poerwanto, Roedhy | |
dc.contributor.advisor | Seta, Ananto Kusuma | |
dc.contributor.author | Iswari, Dwi | |
dc.date.accessioned | 2010-10-25T06:39:02Z | |
dc.date.available | 2010-10-25T06:39:02Z | |
dc.date.issued | 2008 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/41173 | |
dc.description.abstract | Jeruk merupakan salah satu komoditas pangan (komoditas hortikultura) sebagai sumber utama vitamin C, komoditas komersial yang bernilai ekonomi penting. Di sektor hortikultura, usahatani jeruk sebagai penyumbang PDB terbesar kedua setelah pisang yaitu sebesar Rp. 6,9 trilyun pada tahun 2006. Saat ini luas panen jeruk ialah 67 ribu ha dengan produksi jeruk 2,5 juta ton. Peningkatan produksi belum dapat mencukupi peningkatan jumlah kebutuhan, sehingga kekurangan tersebut dipenuhi dari impor. Dengan meningkatnya pemahaman arti pentingnya kesehatan maka konsumsi jeruk perkapita yang saat ini masih rendah ialah 3 kg/kapita/tahun akan terus meningkat. Sangat disayangkan bahwa potensi pasar yang begitu besar tidak dapat dimanfaatkan oleh petani jeruk kita, padahal Indonesia memiliki lahan sesuai agroklimat jeruk cukup luas sekitar 37 juta hektar. Walaupun secara kuantitatif lahan yang sesuai masih cukup luas akan tetapi perlu ditelaah kualitasnya dan kondisi sosial ekonomi petani pengembang jeruk. Telaahan tersebut diperlukan karena berbagai permasalahan dihadapi dalam pengembangan jeruk. | id |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Indeks Keberlanjutan Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Jeruk Dengan Rap-Citrus Studi Kasus Di Kabupaten Agam, Sumatera Barat | id |
dc.title.alternative | IPB (Bogor Agricultural University) | id |
dc.subject.keyword | farmer’s characteristic | |
dc.subject.keyword | citrus cultivation | |
dc.subject.keyword | CVPD (ecology dimension) | |
dc.subject.keyword | economic dimension | |
dc.subject.keyword | Social dimension | |