Analisis marka molekuler terpaut karakter fisiologi dari sifat toleransi aluminium pada padi
Abstract
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar di dunia. Peningkatan jumlah penduduk akan berpengaruh pada peningkatan kebutuhan pangan. Padi (Oriza sativa L.) merupakan tanaman pangan yang sangat penting karena sampai saat ini masih digunakan sebagai sumber makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Lahan-lahan pertanian yang produktif beralih fungsi menjadi kawasan industri dan pemukiman terutama di pulau Jawa. Untuk peningkatan produksi pertanian, terjadi peralihan lahan pertanian ke lahan-lahan marginal yang meliputi lahan-lahan kering dan lahan pasang surut. Kendala yang dihadapi adalah keasaman tanah, kahat hara makro dan mikro, kandungan bahan organik rendah, tingkat kejenuhan Al yang tinggi. Pada pH < 4,0 bentuk Al3+ merupakan bentuk yang paling dominan dan sangat beracun bagi tanaman. Padi merupakan tanaman yang relatif toleran terhadap keracunan Al dibanding tanaman sereal lainnya. Akan tetapi tingginya kandungan Al di tanah menyebabkan pertumbuhan akar terhambat, pendek dan tebal, percabangan tidak normal, tudung akar rusak dan berwarna cokelat atau merah, dan pada akhirnya akan merusak sistem perakaran dan mengganggu penyerapan hara oleh tanaman. Untuk menghadapi masalah tersebut salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan varietas yang toleran terhadap cekaman Al melalui seleksi dan persilangan. Akan tetapi seleksi dan persilangan secara konvensional akan memerlukan waktu yang lama dan areal yang luas untuk memproduksi galur yang baru. Oleh karena itu, seleksi melalui analisis marka molekuler terpaut sifat fisiologi dari sifat toleransi Al dapat membantu proses seleksi dalam program perakitan galur harapan toleransi cekaman Al serta dapat dilakukan pada tahap pembibitan. Salah satu marka molekuler yang dapat dipergunakan adalah marka SSR (simple sequence repeats) atau mikrosatelit