Show simple item record

dc.contributor.advisorMonintja, Daniel R.
dc.contributor.advisorBoer, Mennofatria
dc.contributor.advisorFauzi, Akhmad
dc.contributor.authorJamil, Novian
dc.date.accessioned2010-10-18T07:28:06Z
dc.date.available2010-10-18T07:28:06Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40813
dc.description.abstractKonversi lahan mangrove menjadi lahan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Muara Gembong dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, mencapai 1 582 ha. Tingginya konversi ini, dipicu oleh potensi hasil lahan tambak yang hanya dinilai secara ekonomi, tanpa mempertimbangkan nilai ekologi. Pada sisi lain konversi ini memicu peningkatan lahan pemukiman bagi petani tambak, di sepanjang kawasan sempadan sungai. Hal ini mengakibatkan rusaknya ekosistem wilayah pesisir, yang menimbulkan dampak ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk :1) menentukan kesesuaian peruntukan lahan sehingga dapat diperhitungkan dalam penilaian manfaat ekonomi secara lebih komprehensif, 2) menilai manfaat ekonomi dari opsi perubahan penggunaan lahan, 3) menganalisis optimalisasi konversi penggunaan lahan wilayah pesisir kecamatan Muara Gembong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya tingkat konversi mangrove menjadi tambak, disebabkan oleh kesesuaian lahan mangrove untuk tambak, serta net revenue yang paling tinggi (Rp 56,4 juta/ ha) dibanding konversi ke penggunaan lainnya. Namun karena tidak memperhitungkan daya dukung lahan telah, mengakibatkan terjadinya penurunan produktifitas dari 1,9 ton/ha pada tahun 1994 menjadi 1,2 ton/hektar tahun 2000. Analisis kesesuaiaan lahan, menunjukkan bahwa kawasan hutan mangrove, sesuai untuk tambak, namun tingkat konversi yang berlebihan, telah menurunkan produktivitas tambak hingga 70 %. Hal ini disebabkan lebih dari 90 % lahan tambak yang terdapat di Kecamatan Muara Gembong merupakan tambak konventional, sehingga konsumsi pakan ikan tergantung jasad renik yang terdapat pada ekosistem mangrove. Daya dukung lahan tambak yang dinilai dari produksi maksimal, telah melebihi daya dukungnya yang hanya 7 782 ha, Sementara luas lahan tambak mencapai 8 914 ha. Total Economic Value (TEV) manggrove yang terdiri dari manfaat langsung (menghasilkan kayu, arang dan perikanan laut), serta manfaat tidak langsung (sebagai penahan abrasi pantai serta sumber hara dan tempat pemijah ikan) mencapai Rp. 345, 57 juta, dengan option value yang terdiri nilai manfaat dari keanekaragaman hayati dengan nilai Rp 142,500 ha/tahun. Dengan demikian konversi mangrove akan mengakibatkan terjadinya Economic loss. TEV lahan tambak sebesar Rp 28 394 382,- serta memiliki manfaat langsung yaitu menghasilkan ikan bandeng dan udang. Net Present Value (NPV) tambak sebesar Rp 28,39 juta, pemukiman Rp -9,8 juta untuk kurun waktu 10 tahun. Lahan mangrove yang saat ini hanya mencapai 398 ha, harus ditingkatkan menjadi 1,490 ha, Penggunaan lahan pemukiman di pinggir sungai harus dihilangkan karena tidak memenuhi prasyarat pendirian pemukiman, serta menyalahi ketentuan tata ruang (sempadan sungai).id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis opsi pola penggunaan lahan di wilayah pesisir kecamatan Muara gembong kabupaten Bekasiid
dc.subject.keywordJawa Barat
dc.subject.keywordAnalisis kesesuaian lahan
dc.subject.keywordAnalisis Total Economy Value
dc.subject.keywordAnalisa Net Present Value
dc.subject.keywordAnalisis Simulasi Optimalisasi


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record