Show simple item record

dc.contributor.advisorSugihen, Basita Ginting
dc.contributor.advisorTjitropranoto, Prabowo
dc.contributor.advisorAsngari, Pang S.
dc.contributor.authorHakim, Lukman
dc.date.accessioned2010-10-18T03:04:51Z
dc.date.available2010-10-18T03:04:51Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40767
dc.description.abstractSalah satu masalah pertanian nasional secara umum adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia petani Indonesia. Petani masih dihadapkan pada keterbatasan kemampuan memanfaatkan potensi sumber daya tani yang tersedia. Oleh karena itu, perlu meningkatkan keberdayaan petani dalam mengembangkan usahanya. Tujuan penelitian adalah: (1) mengetahui tingkat keberdayaan petani dalam kelompok tani; (2) mengukur hubungan pola pemberdayaan, ciri kepribadian, lingkungan sosial dan akses informasi dengan dinamika kelompok; (3) mengukur hubungan antara dinamika kelompok tani dengan tingkat produktivitas kerja, dan (4) perumusan strategi pemberdayaan petani sayuran melalui kelompok. Penelitian dilakukan pada dua wilayah kabupaten yakni Kabupaten Gowa dan Kabupaten Enrekang di Sulawesi Selatan. Data primer diperoleh dari 240 orang responden dari jumlah populasi sebanyak 2.200 orang anggota kelompok tani yang sebagian besar kegiatan usahataninya adalah budi daya tanaman sayuran. Peubah penelitian adalah karakteristik individu (X1), pola pemberdayaan (X2), ciri kepribadian (X3), lingkungan sosial (X4), akses pada informasi (X5), dinamika kelompok tani (Y1), dan tingkat produktivitas kerja (Y2). Analisis kuantitatif dan deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan hasil penelitian. . Keberdayaan petani dalam kelompok adalah tergolong rendah, yang berarti kemampuan petani mengembangkan kerjasama dan kordinasi tugas dalam kelompok masih rendah. Kelemahan utama dalam mengembangkan dinamika kelompok adalah kurangnya inisiatif dan partisipasi anggota dalam kegiatan kelompok. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberdayaan petani dalam kelompok juga berada pada kategori rendah, seperti faktor pola pemberdayaan, ciri kepribadian, lingkungan sosial, akses pada informasi dan tingkat produktivitas kerja petani. Hasil analisis hubungan antar peubah menunjukkan bahwa karakteristik individu petani yakni tingkat pendidikan formal, dan peubah pola pemberdayaan, kepribadian petani, lingkungan sosial dan akses pada informasi menunjukkan hubungan yang positif dan nyata dengan dinamika kelompok tani. Terdapat empat peubah bebas yang berpengaruh positif terhadap dinamika kelompok yakni pola pemberdayaan, kepribadian petani, lingkungan sosial, dan akses pada informasi, artinya keempat peubah tersebut dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan keberdayaan petani dalam kelompok. Tingkat produktivitas kerja petani masih rendah, yang berarti kemampuan petani meningkatkan kinerjanya dalam kegiatan produksi dan budidaya tanaman sayuran kurang dikembangkan Analisis hubungan antar peubah dalam model pengembangan tingkat produktivitas kerja petani menunjukkan bahwa peubah jaringan kerja, percaya diri, norma budaya, akurasi informasi, fungsi kelompok, dan pembinaan kelompok merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja petani. Hal ini berarti bahwa peubah tersebut memiliki peran yang sangat menentukan terhadap peningkatan produktivitas kerja petani.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePemberdayaan Petani Sayuran: Kasus Petani Sayuran di Sulawesi Selatanid
dc.subject.keywordVegetable farmers
dc.subject.keywordEmpowerment
dc.subject.keywordGroup dynamic
dc.subject.keywordWork productivity
dc.subject.keywordUsahatani terpadu
dc.subject.keywordKelompok tani
dc.subject.keywordProduktivitas kerja petani


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record