Show simple item record

dc.contributor.authorYahya, Muhamad Ali
dc.date.accessioned2010-10-14T07:02:01Z
dc.date.available2010-10-14T07:02:01Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40692
dc.description.abstractPerikanan ikan terbang di Sulawasi Selatan memegang peranan penting, namun beberapa tahun terakhir mengalami penurunan produksi rata-rata sebesar 155 ton per tahun. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap sumberdaya ikan terbang di daerah tersebut melalui pendekatan dinamika biofisik, musim, dan daerah penangkapan ikan. Penelitian dilaksanakan di perairan pantai barat Sul-Sel (Selat Makassar) selama tiga periode musim, yaitu: pada peralihan musim barat timur (PMBT), musim timur (MT), dan peralihan musim timur barat (PMTB). Kegiatan penangkapan ikan dan telur ikan terbang menggunakan jaring insang hanyut permukaan (JIHP) dan bubu hanyut permukaan (BHP)/bale-bale. Data penelitian meliputi data lokasi penangkapan dan hasil tangkapan, data parameter oseanografi serta data statistik perikanan sebagai penunjang. Data dinamika biologi ikan (panjang -berat, jenis kelamin, dan TKG) menurut musim dan DPI serta kaitannya dengan parameter oseanografi, dianalisis menggunakan uji statistik seperti analisis keragaman (ANOVA), analisis korelasi, dan regresi. Hasil analisis antara parameter oseanografi perairan terhadap jumlah hasil tangkapan ikan terbang memperlihatkan adanya perbedaan antara satu parameter dengan parameter perairan lainnya. Tiga parameter oseanografi yakni salinitas perairan, kandungan fosfat, dan kandungan silikat memberikan hubungan yang bersifat positif, dan empat parameter oseanografi lainnya yakni suhu perairan, kecepatan arus, kandungan nitrat, dan oksigen terlarut memperlihatkan hubungan yang negatifi. Hasil analisis dinamika biologi ikan secara keseluruhan selama tiga periode musim diperoleh rata -rata panjang ikan terbesar pada PMTB, dan rata -rata berat ikan terbesar pada MT. Rasio persentase relatif ikan berjenis kelamin betina lebih besar dibandingkan dengan ikan berjenis kelamin jantan pada semua musim penangkapan. Secara spasial ikan yang tertangkap di bagian selatan SM memiliki ukuran panjang dan berat yang lebih besar dibandingkan dengan ikan yang tertangkap di bagian utara. Begitu pula rasio persentase ikan berjenis kelamin betina serta persentase ikan matang gonad (TKG IV) lebih tinggi di bagian selatan dibandingkan dengan di bagian utara terutama pada MT dan PMTB. Hal ini menunjukkan bahwa di bagian selatan Selat Makassar merupakan daerah pemijahan/peneluran bagi ikan terbang dewasa. Selanjutnya hasil tangkapan ikan terbang di SM berbeda baik secara spasial maupun temporal. Diduga terjadi pergerakan kawanan ikan terbang secara musiman dari bagian utara ke bagian selatan pada MT untuk melakukan prorses pemijahan. Daerah pemijahan/peneluran ikan terbang berada di bagian selatan Selat Makassar dimana sekaligus juga merupakan daerah penangkapan telur ikan terbang. Eksploitasi telur ikan terbang yang tinggi di wilayah perairan itu pada periode musim pemijahan, mengakibatkan penurunan ketersediaan stok sumberdaya ikan tersebut yang selanjutnya mengakibatkan terjadinya penurunan produksi hasil tangkapan ikan terbang di daerah itu.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleStudi Tentang Perikanan Ikan Terbang di Selat Makassar Melalui Pendekatan Dinamika Biofisik, Musim dan Daerah Penangkapanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record