Show simple item record

Role of forestry in the economy of the Central Java Province: an analysis on forest utilization and revenue leakage

dc.contributor.advisorRatnawati, Anny
dc.contributor.advisorDaryanto, Arief
dc.contributor.advisorDarusman, Dudung
dc.contributor.authorSantosa, Bedjo
dc.date.accessioned2010-10-13T06:23:56Z
dc.date.available2010-10-13T06:23:56Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40621
dc.description.abstractProvinsi Jawa Tengah memiliki kekayaan hutan seluas 64756.81 ha dan tahun 2003 memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) output sebesar Rp 342.15 triliun. Dengan menggunakan klasifikasi standar baku, peranan ekonomi kehutanan di Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 1.73 triliun atau sekitar 0.51% dari total output provinsi terseb ut. Tetapi, setelah dilakukan perhitungan kembali dengan memperhitungkan total manfaat hutan maka peranan ekonomi sektor kehutanan bertambah menjadi Rp 14.49 triliun atau sekitar 4.23% dari total output provinsi, dan total outpout Provinsi Jawa Tengah men ingkat menjadi Rp 354.19 triliun. Tambahan manfaat ekonomi hutan di Provinsi Jawa Tengah tersebut antara lain berupa hasil yang langsung dikonsumsi masyarakat sebesar Rp 16.62 miliar, illegal logging sebesar Rp 61.65 miliar, illegal trading sebesar Rp 106.81 miliar, nilai tambah sebesar Rp 217 juta, air sebesar Rp 5.51 triliun, dan udara bersih sebesar Rp 429.33 miliar. Di samping itu sektor kehutanan juga memiliki potensi manfaat ekonomi lain berupa efisiensi kelembagaan dan keberadaan/pelestarian hutan sebesar Rp 5.73 triliun, dan juga memiliki manfaat ekonomi yang negatif berupa deforestasi dan erosi sebesar Rp 9.87 triliun. Dengan demikian PDRB bersih (Green PDRB) Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 168.44 triliun. Rumah tangga kehutanan baik buruh maupun rumah tangga umumnya menikmati pendapatan sektoral sebesar 11% dari total pendapatan sektor yang berjumlah Rp 8.34 trliun. Dengan demikian sekitar 89% dari pendaptan sektor kehutanan dinikmati industri dan pengusaha kehutanan serta sektor lain non kehutanan. Dengan skenario memberantas kegiatan illegal kehutanan sampai dengan tidak terjadi sama sekali (0%) maka terjadi penurunan output sebesar sampai Rp 492.78 miliar. Tetapi jika membiarkan kegiatan illegal, maka hanya akan mendapat tambahan output sebesar Rp. 340.74 miliar. Dengan melakukan penanggulangan erosi sebesar 5% maka kenaikkan output sekitar 0.6% dari PDRB Provinsi Jawa Tengah.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePeranan ekonomi kehutanan di Provinsi Jawa Tengah: analisis pemanfaatan hutan dan penanggulangan kebocoran pendapatanid
dc.titleRole of forestry in the economy of the Central Java Province: an analysis on forest utilization and revenue leakage


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record