Show simple item record

dc.contributor.authorIndrawati, Agustin
dc.date.accessioned2010-10-13T01:45:25Z
dc.date.available2010-10-13T01:45:25Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40598
dc.description.abstractPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang ditakuti masyarakat. Angka kejadian penyakit tersebut semakin meningkat. Penyakit DBD disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti. Berbagai usaha pengendalian vektor secara kimiawi telah banyak dilakukan namun diduga bahan aktif yang digunakan banyak menimbulkan efek negatif antara lain timbulnya resistensi, kematian makhluk hidup non target dan pencemaran lingkungan Penelitian ini bertujuan mencari alternatif cara pengendalian vektor dengan memanfaatkan kapang yang bersifat entomopatogen sebagai agen pengendali hayati. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan isolasi dan identifikasi kapang asal larva nyamuk yang diambil di sekitar persawahan di desa Cikarawang, Bogor. Isolat yang diperoleh diperbanyak dengan menggunakan media biakan dan dipisahkan siklus reproduksinya. Dengan menggunakan media khusus diperoleh oospora yang akan digunakan sebagai bahan baku pengendali hayati. Hasil pengamatan secara makroskopik dan mikroskopik diketahui salah satu dari 9 isolat yang diperoleh teridentifikasi sebagai Lagenidium giganteum. Dengan menggunakan media pertumbuhan yang mengandung unsur sterol dan asam lemak dapat di isolasi bentuk aseksual dan seksual dari siklus hidup kapang L. giganteum. Stadium aseksual berupa zoospora yang bersifat infektif, motil dan berflagela, sedangkan oospora yang merupakan stadium seksual mempunyai ukuran besar, bentuk bulat , berdinding tebal dan jelas serta bersifat sebagai spora istirahat. Uji patogenisitas di laboratorium diketahui nilai LD50 zoospora terhadap larva instar 2 nyamuk Ae. Aegypti adalah 2,35 x 106 zoospora/ml sedangkan nilai LD95 sebesar 1,35 x 107 zoospora/ml. Pada uji patogenisitas oospora diperoleh nilai LD50 sebesar 6,7 x 102 oospora/ml dan LD95 1,94 x 103 oospora/ml. Menggunakan pewarna LPCB dan Tolouidin blue 2,5% dapat diketahui mekanisme infeksi kapang L. giganteum terhadap larva nyamuk Ae. aegypti. Terjadinya infeksi diawali dari proses berkumpulnya zoospora di sekitar tubuh larva nyamuk, proses penempelan dan penetrasi pada kutikula, percabangan hifa di dalam tubuh larva dan penyebaran sampai diluar tubuh hingga terjadi kematian. Dalam penelitian ini juga dihasilkan media biakan alternatif untuk memproduksi oospora yang praktis dan ekonomis. Media tersebut mengandung kuning telur dan suplemen minyak jagung 1% yang sangat efektif dalam menginduksi pembentukaan oospora. Dari penelitian ini disimpulkan kapang entomopatogen L. giganteum sangat prospektif digunakan sebagai agen pengendali hayati vektor penyakit DBD. Bahan baku agen pengendali hayati berupa oospora dapat diperoleh dengan mudah dan murah karena kandungan media biakan yang digunakan untuk memproduksi berupa kuning telur dan minyak jagung 1% (kuning telur plus).id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKapang Entomopatogen Lagenidium giganteum sebagai Agen Pengendali Hayatri Larva Nyamuk Aedes aegypyi Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengueid
dc.title.alternativeIPB (Bogor Agricultural University)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record