Pemanfaatan Data Boundary Layer Radar (BLR) Pada Troposfer Bawah Untuk Analisis Awan Hujan Penyebab Banjir
Abstract
Penelitian ini secara umum ditujukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis awan hujan penyebab banjir berdasarkan data Boundary Layer Radar (BLR). sebagai studi kasus bencana banjir besar di Jakarta 2002 lalu. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah: (1) eksploratori data BLR periode Januari - Februari 2002, (2) mengidentifikasi awan hujan di Serpong dan (3) menghubungkan curah hujan di Serpong dengan kejadian banjir di Jakarta periode Januari-Februari 2002. Metode yang digunakan untuk identifikasi awan hujan ialah metode yang dikemukakan oleh William et af. (1995). Parameter-parameter yang digunakan dalarn pengidentifikasian awan hujan adalah data yang berasal dari beam vertikal yaitu echo power, kecepatan doppler dan lebar spektrum. Data curah hujan di Serpong diperoleh dari jenis tipping bucket (IKEDA-5) yang dipasang di Iingkungan BLR. HasH yang diperoleh. pada periode Januari-Februari 2002, curah hujan tertinggi di Serpong terjadi pada tanggal 29 lanuarl dengan intensitas scbesar 103.5 nunlhari dan terjadi secara terus menerus selama 4 jam dengan intensitas Icbih dari 10 mmljam. Awan bujan pada tanggal 29 tersebut teridentifikasi berasal dari awan konvektifkategori deep convective (konvektiftinggi). Dart basil identifikasi awan hujan periode lanuari-Februari 2002 dihubungkan dengan curah hujan, diperoleb bahwa curah hujan yang berasa! dati awan konvektif berkisar ;;::: 10 rrun/jam, sedangkan curah hujan dari awan stratiform :$ 6 mmljam. Pada periode Januari - Februari 2002, kejadian hujan di Jakarta (yang diambil dari data curah hujan 10 stasiun di Jakarta) hampir terjadi setiap hari dengan curah hujan tertinggi terjadi pads tanggal 29 Januari dengan intensitas sebesar 114.7 mmlhari