Alternatif oleh-oleh khas Bogor berupa getuk talas dan kroket talas sebagai bentuk diservikasi produk olahan talas

Abstract

Bogor adalah kota penghasil Talas dengan jumlah yang sangat besar, oleh karena itu talus menjadi sangat potensial untuk diolah menjadi berbagai makanan. Pada umumnya masyarakat memanfaatkan dun mengolah talas menjadi keripik. Penduduk sekitar mengolahnya dengan mengukus talus dun dimakan dengan kelapa yang diparut. Pengolahan talas yung sederhana memungkinkan masyarakat untuk mengeksplorasi inovasi lain dalam pengolahan lalas. Program ini bertujuar~ untuk menciptakan iomasi baru dalanl pengolahan makanan berbahan dasar talas yang bertujuan mengangkat potens; talu.r ntenjadi produkyang memiliki nilai jual lebih tinggi tetapi dapat dijangkau semua lapisan masyarakat. Pengenalan produk dilakukan kepada rekan mahasiswa dengan rnenjual disela waktu kosong disaat kz~liaht,a p; ini bukanlah tujuan utama. Prosespemasaran yang lain odalah dengan menjualnya di pameran dun bazzar yang ada di sekitar IPB. Pembuatan Getuk talas dilakukan secara berkelanjulan di rumah salah seorang anggota kelompok PKMK dibantu ibu kos. Sedangkan pembuatan kroket talus dilakukan oleh tenaga ketja yang juga melakukan penjualan di Jl. Babakan Raya kampus IPB Darmaga. Produksi yang telah dilakzrkan adalah sebanyak 13 kali produksi Kroket dun 6 kalo produksi Getuk. Produksi kroket musing-masing mebghasilkan 30 buah kroket dalam salu kali produksi. Sedangkan satzr kali produksi getuk dengan bahan !alas yang sama banyak menghasilkan 70-80 bzrah getuk. Total produksi getuk adalah 464 buah dun total produksi krokef adalah 390-buah