Show simple item record

dc.contributor.authorRiadini, Purna
dc.date.accessioned2010-07-15T04:22:02Z
dc.date.available2010-07-15T04:22:02Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33196
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem pakar yang dapat digunakan untuk menentukan perilaku api pada kebakaran hutan berdasarkan faktor ketersediaan bahan bakar. Perilaku api mendeskripsikan bagaimana api beraksi apabila bertemu dengan bahan bakar, cuaca, dan topografi. Prediksi perilaku api digunakan sebagai acuan dalam membuat kebijakan yang berhubungan dengan upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran hutan. Sistem pakar ini disusun berdasarkan pendekatan fuzzy. Parameter yang digunakan untuk menentukan perilaku api dalam sistem ini adalah kadar air bahan bakar (%), muatan bahan bakar (ton/ha) serta tebal bahan bakar (cm). Data dari parameter-parameter tersebut akan diproses oleh fuzzy inference system (FIS) sehingga diperoleh output berupa perilaku api yang terdiri dari tinggi api (m), laju penjalaran (m/menit), intensitas kebakaran (kW/m) serta panas per unit area (kJ/m2). Hasil akhir dari sistem ini dapat digunakan untuk membantu memutuskan cara pencegahan kebakaran hutan. Parameter tebal bahan bakar dan muatan bahan bakar digunakan untuk memperoleh tinggi api sedangkan parameter kadar air dan muatan bahan bakar digunakan untuk memperoleh laju penjalaran. Tinggi api, laju penjalaran dan muatan bahan bakar digunakan untuk menentukan intensitas kebakaran hutan. Berdasarkan intensitas kebakaran dan laju penjalaran dapat diketahui panas per unit area yang dihasilkan pada suatu proses kebakaran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa intensitas kebakaran rendah akan tercapai pada kondisi kadar air bahan bakar rendah (11,71%), muatan bahan bakar rendah (66,63 ton/ha) serta ketebalan bahan bakar yang tipis (47,67 cm). Intensitas kebakaran sedang akan tercapai ketika kadar air bahan bakarnya tinggi (39,59 %), muatan bahan bakar rendah (69,1 ton/ha) dan ketebalan bahan bakar yang tipis (63,56 cm). Sedangkan intensitas kebakaran tinggi akan tercapai pada kondisi kadar air tinggi (50,57 %), muatan bahan bakar tinggi (98,97 ton/ha) dan ketebalan bahan bakar yang tebal (86,87 cm). Intensitas kebakaran ekstrim akan terjadi ketika kadar air bahan bakarnya tinggi (59,77 %), muatan bahan bakar tinggi (107,49 ton/ha) serta ketebalan bahan bakar yang tebal (129,37 cm).id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePemanfaatan Sistem Pakar Fuzzy dalam Menentukan Perilaku Api pada Kebakaran Hutan.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record