Show simple item record

dc.contributor.authorAzizi, Alfia Annur Aini
dc.contributor.authorRossi, Joan Kartini
dc.contributor.authorHartono, Guntur Rudy
dc.contributor.authorAstiningtias, Novi
dc.date.accessioned2010-07-15T03:46:03Z
dc.date.available2010-07-15T03:46:03Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33143
dc.description.abstractSemakin terbatasnya persediaan ~minyak bumi dunia memicu melonjaknya harga minyak mentah dunia, bahkan tembus hingga U$ 130 per barel (Republika, 22 Mei 2008). Pemerintah berupaya untuk mengurangi beban anggaran dalam APBN menyusul terus naiknya harga minyak mentah dunia, salah satunya dengan membatasii penggunaan minyak tanah. Melalui penghapusan program subsidi terhadap minyak tanah diharapkan pemerintah da~atmen~hemat . Rp 23 triliun dari APBN. Kebijakan pemerintah tentunya berimbas kepada rakpat khususnya dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Minyak . tanah merupakan bahan bakar rumah tangga yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah karena harganya yang relatif terjangkau (saat masih disubsidi). Menyusul kelangkaan bahan bakar minyak tanah yang selama ini kerap terjadi, pemerintah Indonesia mulai bulan Mei 2008 akan menirik peredaran minyak tanah bersubsidi dari pasaran. Hal tersebut dapat dilihat dengan dimulainya penjualan minyak tanah nonsubsidi. Sebelumnya minyak tanah dijual secara eceran dan dipasarkan di kampung-kampung, kini minyak tanah dijual dalam bentuk kemasan seharga Rp 43.000,- per li~nali ter dan hanya bisa diperoleh di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) PT PERTAMINA (Liputan 6 SCTV, 2008).id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengembangan Tungku Sekam dari Kaleng Bekas sebagai Alternatif Tungku Rumah Tangga Anti BBM dengan Bahan Bakar Terbarukanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record