Show simple item record

dc.contributor.authorMaudi, Firza
dc.contributor.authorNafis, Faisal
dc.contributor.authorAzzhra, Rifzashani
dc.contributor.authorOktafiyani, Roch Ika
dc.contributor.authorSundari, Tri
dc.date.accessioned2010-07-15T03:08:54Z
dc.date.available2010-07-15T03:08:54Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33096
dc.description.abstractJamu sudah dikenal sejak berabad-abad lalu di Indonesia. Pertama kali jamu dikenal dalam lingkungan istana atau keraton yaitu Kesultanan di Yogyakarta dan Kasunanan di Surakarta. Zaman dahulu resep jamu hanya dikenal di kalangan keraton dan tidak diperbolehkan keluar dari keraton. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, orang-orang lingkungan keraton sendiri yang sudah modern, mereka mulai mengajarkan meracik jamu kepada masyarakat di luar keraton sehingga jalnu berkembang sampai saat ini. Tidak saja hanya di Indonesia tetapi sampai ke luar negeri. Bagi masyarakat Indonesia, jamu adalah rescp turun temurun dari leluhur agar dapat dipertahankan dan dikembangkan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleJamfloat sebagai upaya penguat identitas Bangsa Indonesia melalui variasi jamu gendong yang enak, nimat dan berkhasiatid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record