Show simple item record

dc.contributor.authorJemi, Antonius
dc.date.accessioned2010-07-15T02:36:53Z
dc.date.available2010-07-15T02:36:53Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33044
dc.description.abstractPerkembangan komputer dan perangkat-perangkat lain yang serba digital sekarang ini telah membuat data digital semakin banyak digunakan. Perkembangan tersebut memberikan kemudahan-kemudahan yang mengakibatkan data digital dapat digunakan secara bebas tanpa memperhatikan aspek hak cipta (Intellectual Property Right). Belakangan ini muncul penggunaan steganography untuk mengatasi masalah hak cipta pada data digital yang dikenal dengan istilah watermarking. Watermarking merupakan cara penyembunyian atau penanaman data/informasi tertentu (baik berupa catatan umum maupun rahasia) ke dalam suatu data digital lainnya, dan mampu menghadapi proses-proses pengolahan sinyal digital sampai tahap tertentu. Pada penelitian ini dilakukan proses penyisipan citra digital yang dijadikan watermark ke dalam citra digital yang dijadikan cover image, dimana kedua citra digital tersebut dapat berupa citra RGB maupun grayscale dengan format BMP. Setelah disisipkan, kemudian dibandingkan hasilnya dengan cover image yang asli untuk melihat seberapa besar distorsi yang terjadi. Dari citra yang dihasilkan tersebut dicoba untuk ditarik kembali watermark-nya, lalu dibandingkan dengan watermark yang asli untuk melihat seberapa besar distorsi yang terjadi. Penulis juga mencoba menguji ketahanan metode Cox ini terhadap serangan yang berupa rotasi citra (baik rotasi sebesar 900, 1800, maupun 2700), kompresi JPEG, operasi cropping dan operasi resizing. Untuk mengukur distorsi yang terjadi antara dua buah citra digital, digunakan perhitungan dengan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR). Hasil percobaan menunjukkan bahwa metode Cox tidak memberikan pengaruh kualitas citra yang besar pada watermarked image karena didapatkan PSNR rata-rata di atas 30 dB. Jika dibandingkan dengan PSNR yang dihasilkan dari proses kompresi JPEG yang rata-rata sebesar 30- 40 dB, maka hasil tersebut masih dianggap mengalami distorsi yang tidak terlalu besar. Pengaruh metode Cox pada watermark yang ditemu kembalikan dengan watermark yang asli menunjukkan pengaruh yang cukup kecil. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata PSNR yang bernilai sebesar 40.8978 dB. Hasil lain dari percobaan ini adalah bahwa metode Cox termasuk tahan terhadap serangan yang berupa rotasi citra (baik rotasi 900, 1800, maupun 2700), akan tetapi kurang tahan terhadap serangan yang berupa kompresi JPEG. Metode Cox ini juga tidak tahan terhadap serangan berupa cropping dan resizing, namun pada kasus resizing dengan memperbesar citra maka watermark masih dapat ditarik kembali jika ukurannya dikembalikan ke ukuran semula terlebih dahulu sebelum watermark ditarik.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePenerapan Watermarking untuk Penyisipan Hak Cipta pada Citra Digital dengan Metode Coxid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record