Show simple item record

dc.contributor.authorHandiyanti, Methy
dc.date.accessioned2010-06-03T11:58:50Z
dc.date.available2010-06-03T11:58:50Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/27518
dc.description.abstractAnggrek merupakan tanaman hias yang menjadi komoditi utama di Indonesia. Anggrek Phalaenopsis menjadi salah satu jenis tanaman anggrek yang memiliki nilai komersial yang tinggi. Usaha pembudidayaan anggrek telah banyak dikembangkan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Namun produksi anggrek menghadapi permasalahan yang disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman. Ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas anggrek. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman anggrek yaitu busuk busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora. Dalam perkembangan patogennya, gejala yang ditimbulkan akan cepat meluas dan dapat mematikan titik tumbuh tanaman. Sementara itu tindakan pengendalian hanya berkisar pada tindakan mekanik dan kimia, sedangkan pengendalian secara biologi pada tanaman anggrek belum banyak dilakukan, khususnya terhadap E. carotovora. Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui agens biokontrol yang berpotensi mengendalikan penyakit busuk lunak. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi, Departemen Proteksi Tanaman dan rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan. Bakteri patogen yang digunakan merupakan hasil isolasi dari bagian tanaman yang bergejala busuk lunak yang kemudian diuji patogenisitas dan karakterisasinya. Agens biokontrol yang digunakan yaitu beberapa isolat dari Bacillus subtilis, Bacillus cereus, dan Pseudomonas fluorescens yang diperoleh dari koleksi Laboratorium Bakteriologi Departemen Proteksi Tanaman dan Laboratorium Bakteriologi Balai Tanaman Hias. Pada pengujian antagonis secara in vitro, B. subtilis B-12 dan P. fluorescens Pf10 menghasilkan zona penghambatan terhadap pertumbuhan E. carotovora. Dari hasil uji kompatibilitas secara in vitro, kedua bakteri ini bersifat kompatibel dan dapat diaplikasikan secara kombinasi. Pengujian perlakuan kombinasi dengan perbandingan bertingkat antara B. subtilis B-12 dan P. fluorescens Pf10 pada tanaman anggrek memperlihatkan adanya mekanisme antibiosis terhadap kemunculan gejala dan pekembangan diameter gejala busuk lunak. Dalam pengujian ini perbandingan konsentrasi B. subtilis B-12 dan P. fluorescens Pf10 yang efektif dalam menekan perkembangan penyakit busuk lunak yaitu pada 150:50 ml dan 175:25 ml.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePotensi Bacillus spp. dan Pseudomonas fluorescens sebagai Agens Pengendali Penyakit Busuk Lunak Bakteri (Erwinia carotovora) pada Anggrek Phalaenopsisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record