Show simple item record

dc.contributor.authorHardiyanto
dc.date.accessioned2010-06-03T10:51:03Z
dc.date.available2010-06-03T10:51:03Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/27377
dc.description.abstractPenyakit busuk lunak (soft rot) merupakan penyakit penting dalam budidaya anggrek Phalaenopsis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora, yang biasanya menginfeksi melalui pelukaan. Bakteri Erwinia carotovora dapat menyerang semua bagian tubuh tanaman, apabila keadaan lingkungan mendukung seperti kelembaban tinggi, bakteri ini dapat berkembang dengan cepat terutama pada jaringan muda dan dapat menyebabkan kematian pada bibit angrek. Pemuliaan tanaman merupakan salah satu solusi untuk mengendalikan penyakit pada tanaman anggrek. Melalui pemulian tanaman dapat dirakit tanaman yang tahan terhadap hama dan penyakit dengan cara penyilangan dan seleksi in vitro. Melalui persilangan diharapkan adanya penggabungan sifat-sifat unggul dari tetua seperti sifat ketahanan terhadap penyakit, dan seleksi in vitro digunakan sebagai seleksi awal dengan tujuan agar proses pemuliaan tanaman lebih efektif dan efisien. Metode seleksi in vitro pada penelitian ini menggunakan agen penyeleksi yaitu bakteri Ervinia carotovora dengan konsentrasi 109 cfu/ml dan 1010 cfu/ml, dengan cara inokulasi melalui pelukaan dan tanpa pelukaan pada daun Phalaenopsis. Anggrek Phalaenopsis yang digunakan yaitu populasi 508, 529, 655, dan 688. Pengamatan dilakukan setiap hari selama sepuluh hari dan parameter yang diamati adalah intensitas serangan, kejadian penyakit, dan masa inkubasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan Erwinia carotovora dapat menyebabkan penyakit busuk lunak pada daun Phalaenopsis in vitro. Penyakit ini umumnya menyerang melalui pelukaan, akan tetapi penyakit ini juga dapat menyerang Phalaenopsis tanpa pelukaan. Metode seleksi in vitro dengan agen penyeleksi (bakteri Erwinia carotovora) dengan cara inokulasi melalui pelukaan terbukti efektif, akan tetapi penggunaan konsentrasi yang dicoba menunjukan hasil yang tidak berbeda. Berdasarkan hasil dari keempat populasi yang diuji terhadap tingkat ketahanan terhadap penyakit busuk lunak, menunjukkan bahwa populasi 508 merupakan populasi yang rentan (rata-rata intensitas serangan 41.5%) dan populasi 529, 655, dan 688 termasuk ke dalam populasi yang agak rentan (rata-rata intensitas serangan berturut-turut 27.7%, 27.4%, dan 26.5%). Berdasarkan kejadian penyakit setelah sepuluh hari masa inkubasi, menunjukan penyakit ini melalui pelukaan dapat menyerang bibit Phalaenopsis hingga 98%-100%. Hasil analisis ragam pada populasi yang diuji, menunjukkan setiap populasi memiliki ragam yang tinggi (>20%). Nilai ragam yang tinggi memberikan peluang adanya kemungkinan terdapatnya tanaman yang tahan, hal ini terbukti dengan didapatnya beberapa tanaman yang tergolong imun (dua tanaman) dan resisten (lima tanaman) terhadap penyakit busuk lunak.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengujian Ketahanan Anggrek Phalaenopsis terhadap Penyakit Busuk Lunak yang Disebabkan oleh Erwinia carotovora Secara in Vitro.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record