| dc.description.abstract | Penyuluhan merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam pemberantasan rabies. Pengukuran efektivitas penyuluhan penting dilakukan untuk mengetahui keberhasilan penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyuluhan dengan cara mengukur tingkat pengetahuan responden sebelum dan setelah mengikuti penyuluhan rabies. Penelitian diadakan di lima Sekolah Dasar di Sumatera Barat dengan jumlah 164 responden. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner yang diisi secara langsung oleh responden. Pengisian kuesioner dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan setelah penyuluhan. Penyuluhan rabies dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa peta singkap. Nilai kuesioner responden sebelum dan setelah penyuluhan kemudian dibandingkan untuk mengetahui perubahan pengetahuan responden setelah mengikuti penyuluhan yang dilakukan. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan uji t-test berpasangan. Selain itu, dilakukan pula pengelompokan responden berdasarkan tingkat pengetahuan yang dimiliki menjadi kelompok responden berpengetahuan baik, sedang dan buruk. Dari hasil dapat diketahui terjadi peningkatan jumlah responden yang tergolong berpengetahuan baik sebesar 73,2% setelah mengikuti penyuluhan, penurunan jumlah responden yang berpengetahuan sedang sebesar 71,4% dan penurunan sebesar 1,8% pada kelompok responden berpengetahuan buruk. Mengingat pentingnya peranan masyarakat dalam pemberantasan penyakit rabies maka penting kiranya dilakuan penyuluhan rabies terhadap masyarakat luas dan dilanjutkan dengan penelitian terhadap kelompok responden lainnya jika dibutuhkan. Kata kunci: efektivitas, penyuluhan rabies, siswa Sekolah Dasar. | id |
