Show simple item record

dc.contributor.authorPrayitno, Vinsensia Christanto
dc.date.accessioned2010-05-20T03:36:48Z
dc.date.available2010-05-20T03:36:48Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/23780
dc.description.abstractWabah penyakit Nipah yang disebabkan oleh sejenis virus dari genus MorbWivirlls, famili Paramyxoviridae di Malaysia dan Singapura telah mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Virus Nipah yang menjadi penyebab penyakit ini tidak hanya menyerang babi, namun juga dapat menimbulkan kematian pada manusia. Korban yang timbul banyak berasal dari kalangan pekerja peternakan babi, sehingga diperkirakan penularan teIjadi melalui kontak langsung dengan babi hidup yang terinfeksi Nipah. Mengingat letak Indonesia yang secara geografis berdekatan serta mempunyai persamaan ekologi dengan Malaysia dan Singapura, maka dikhawatirkan agen penyakit Nipah masuk ke Indonesia. Pemaparan virus ini dapat terjadi melalui perdagangan babi hidup, alat transportasi pengangkut babi yang tercemar oleh virus Nipah dan masuknya reservoir host virus Nipah, misalnya kelelawar pemakan buah dari jenis Pteropus ke Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi virus Nipah pada babi di pulau Sumatera khususnya Kodya Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Kepulauan Riau, dengan menggunakan Indirect Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (Indirect ELISA). Lokasi ini dipilih karena letaknya yang berdekatan dengan Malaysia dan Singapura, serta adanya hubungan perdagangan babi hidup yang sering terjadi. Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah wawancara dengan para pemilik dan pekerja peternakan baLi daiam iokasi yang diselidiki dan pengambilan sampel serum darah babi dari daerah tersebut. Sampel darah babi diambil dari berbagai tingkat umur dan jenis kelamin. Selain babi, beberapa kuda di peternakan atau tempat pembibitan kuda yang terletak pada lokasi yang diselidiki juga diambil sebagai sampel. Sampel darah yang diperoleh diuji dengan indirect ELISA, kemudian hasil pengujian tersebut dikukuhkan dengan Serum Neutralisation Test (SNT) (kedua uji tersebut dilakukan di AAHL , Geelong, Australia). Hasil yang diperoleh dari uji titer antibodi terhadap Nipah tidak menunjukkan adanya reaktor positif pada sampel serum. Namun perlu diwaspadai kemungkinan masuknya agen penyakit Nipah pada masa yang akan datang, misalnya melalui migrasi kelelawar pemakan buah dari Malaysia yang masuk ke Indonesia karena perubahan iklim dan pengolahan habitatnya oleh manusia. Pencegahan dapat dilakukan dengan monitoring dan penerapan biosekuritas pada peternakan babi di Indonesia dan pelaksanaan sistem karantina yang ideal terhadap binatang dari negara yang pernah terkena wabah penyakit Nipah.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleStudi Awal Prevalensi Infeksi Virus Nipah Di Kodya Medan, Kabupaten Deli Serdang Dan Kabupaten Kepulauan Riauid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record