View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Anatomy, Phisiology and Pharmacology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Anatomy, Phisiology and Pharmacology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengaruh Stres Terhadap Gambaran Imunohistokimia Antioksidan Copper,Zinc Superoxide Dismutase (Cu,Zn-Sod) Pada Ginjal Tikus

      Thumbnail
      View/Open
      Abstract (214.1Kb)
      Full Text (1.925Mb)
      Date
      2001
      Author
      Saleh, Umi Siti Aisyah
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Aktivitas tubuh makhluk hidup diperantarai oleh berbagai proses reaksi dan metabolisme sel. Berbagai proses reaksi dan metabolisme sel tersebut selain mendatangkan manfaat bagi tubuh juga akan menghasilkan produk antara berupa radikal bebas yang dalam jumlah berlebih akan dapat menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh. Secara normal tubuh memiliki mekanisme pertahanan terhadap pengaruh radikal bebas dengan adanya antioksidan. Antioksidan adalah suatu zat yang dapat bereaksi dengan radikal bebas, dan berfungsi untuk menetralkan radikal bebas. Superoxide Dismutase (SOD) adalah salah satu enzim antioksidan yang memegang peranan penting dalam melindungi sel dari keberadaan radikal bebas. Salah satu jenis dari SOD adalah CU,Zn-SOD, enzim ini akan bekerja melawan radikal bebas yang paling berbahaya bagi tubuh yaitu anion superoxide (02) Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi antioksidan CU,Zn-SOD pada gi~al tikus dalam kondisi stres secara imunohistokimia. Sebanyak 15 ekor tikus jantan (Wistar) telah digunakan dalam penelitian ini yang dibagi menjadi tiga kelompok; yaitu kelompok kontrol, dan kelompok perlakuan puasa selama tiga hari dan lima hari. Selama perlakuan tikus kelompok perlakuan tersebut hanya diberikan air minum ad libitum. Sedangkan kelompok kontrol diberikan pakan dan air minum ad libitum. Setelah mengalami perlakuan tikus kelompok kontrol dan kelompok perlakuan kemudian dibunuh dengan cara dekapitasi. Kemudian ginjal diambil dan difiksasi dalam larutan bouin selama 24 jam. Sampel kemudian mengalami serangkaian proses histologis sampai terbentuk suatu sediaan dan selanjutnya dilakukan proses pewarnaan. Prosedur pewarnaan yang digunakan meliputi pewarnaan hematoxylin-eosin (HE) dan pewarnaan imunohistokimia SOD. Kadar CU,Zn-SOD pada ginjal diamati secara kualitatif pada semua bagian, terutama sitoplasma tubuli renalis dan dihitung secara kuantitatif pada inti sel tubuli renalis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa secara umum distribusi CU,ZnSOD pada ginjal tikus tersebar pada bagian korteks yaitu pada glomerulus, tubuli proksimalis, tubuli distalis dan pada bagian medula. Kandungan CU,Zn-SOD pada ginjal terlihat mengalami penurunan pada kelompok perlakuan dibandingkan pada kelompok kontrol. Penurunan terutama terlihat jelas pada sel epitel tubuli proksimalis dan terlihat lebih hebat pada kelompok perlakuan lima hari dibandingkan kelompok perlakuan tiga hari. Penurunan kandungan dari CU,Zn-SOD pada kelompok perlakuan juga terlihat dari penurunan jumlah inti sel-sel yang memberikan reaksi positif terhadap CU,Zn-SOD, dimana semakin lama perlakuan diberikan semakin banyak jumlah sel yang memberikan reaksi negatif Selain penurunan kandungan CU,Zn-SOD, pada kelompok perlakuan juga ditemukan adanya peningkatan jumlah sel yang mengalami nekrosa dan peningkatan jumlah sel radang di jaringan interstitial. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada ginjal tikus kelompok perlakuan puasa, kandungan Cu, Zn-SOD menurun dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini disebabkan karena produksi berlebihan dari radikal bebas di dalam tubuh dan kurangnya asupan nutrisi penting sebagai komponen penyusun enzim. Penurunan kandungan CU,Zn-SOD secara nyata terlihat pada bagian tubuli proksimalis dimana penurunannya lebih hebat pada kelompok perlakuan lima hari dibanding perlakuan tiga hari. Stres sebagai akibat puasa juga menyebabkan terjadinya nekrosa sel dan peningkatan jumlah sel radang .
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/23776
      Collections
      • UT - Anatomy, Phisiology and Pharmacology [1047]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository