Kandungan Timbal dalam Air Hujan, Air Aliran•Permukaan dan Daun Teh di sekitar jalan raya Perkebunan Gunung Mas Bogor
Abstract
Kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber pencemaran timbal. Meningkatnya intensitas kendaraaan bermotor yang melewati jalan raya puncak sebagai kawasan tujuan wisata telah menimbulkan kekhawatiran akan tercemarnya air hujan, air aliran permukaan dan daun teh. Oleh karena itu dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran logam berat timbal dalam air hujan, air aliran permukaan dan daun teh. Untuk kepentingan tersebut contoh air hujan, air ali ran permukaan dan daun teh yang berasal dari lokasi Perkebunan Gunung Mas Bogor, yang berbatasan langsung dengan jalan raya puncak, diambil dan dianalisis kandungan timbalnya. Kendaraan bermotor yang melewati jalan raya puncak memberikan kontribusi yang nyata terhadap kandungan timbal dalam contoh. Partikel timbal yang melayanglayang di udara dapat mengendap di atas permukaan daun teh ataupun benda-benda lain di permukaan bumi. Translokasi timbal ke lingkungan lain dapat melalui perantaraan angin dan hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan timbal dalam air hujan relatif sarna yaitu 0,01 ppm, nilai tersebut masih di bawah batas ambang seperti tertuang dalam SK. No. 02/MEN KLHlII1988 yaitu, untuk air golongan A (air minum) 0,05 ppm, B (air minum) 0,05 ppm, C (perikanan dan peternakan) 0,03 ppm serta air golongan D (pertanian) 1,00 ppm. Kandungan timbal dalam air aliran permukaan sangat beragam dengan rata-rata 0,07 ppm, nilai tersebut berada di atas batas ambang untuk air golongan A, B, C, tetapi lebih rendah untuk air golongan D. Kandungan timbal air hujan dan air aliran permukaan relatif sarna dengan kontrol. Kandungan timbal dalam daun teh sangat beragam dengan rata-rata 6,74 ppm, nilai ini berada diatas batas ambang yang ditetapkan oleh Dewan Standarisasi Nasional yaitu 2,00 ppm, sedangkan kontrol 0,68 ppm dan masih di bawah batas ambang yang ditetapkan. Jarak dari jalan raya memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan timbal air hujan, yaitu pada jarak 20 meter dari jalan raya memiliki kandungan timbal lebih tinggi daripada jarak yang lain. Jarak dari jalan raya berpengaruh tidak nyata terhadap kandungan timbal dalam daun teh dan air ali ran permukaan. Lereng memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan timbal dalam daun teh tetapi tidak nyata terhadap kandungan timbal dalam air hujan dan aliran permukaan.