Efektivitas Penyuntikan Pregnant Mare's Serum Gonadotropin Sebelum Perkawinan Terhadap Pertumbuhan Prasapih Dan Bobot Sapih Anak Tikus Putih

Abstract

Penelitian tentang pengaruh penyuntikan pregnant mare's serum gonadotropin (PMSG) sebelum perkawinan terhadap pertumbuhan bobot badan harian anak prasapih dan bobot badan sapih anak tikus usia lepas sapih telah dilakukan di Laboratorium Fisiologi, Bagian Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor dari bulan Desember 1999 hingga lanuari 200 l. Tikus putih betina dari galur Sprague Dawley yang digunakan sebanyak 20 ekor dan berumur 10 minggu atau yang telah dewasa kelarnin. Rancangan percobaan mengikuti pola rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan penyuntikan PMSG (0; 37.5; 75 dan 150 IU/kg BB) dengan lima ulangan pada masing-masing perlakuan. Penyuntikan dilakukan secara intra peritoneal saat tikus mengalarni fase diestrus. Penyuntikan human chorionic gonadotropin untuk membantu terjadinya ovulasi dilakukan setelah empat puluh delapan jam kemudian. Selanjutnya induk tikus dikawinkan dan dipelihara sampai partus. Anak tikus yang dilahirkan sebanyak 218 ekor dipelihara hingga lepas sapih dan ditimbang bobot badannya setiap dua hari dan saat usia lepas sapih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PMSG dosis 37.5; 75 dan 150 IU/kg BB tidak mempengaruhi pertumbuhan bobot badan harian anak prasapih dan bobot badan sapih anak tikus usia lepas sapih.