Show simple item record

dc.contributor.authorUsman, Rina Firmanillah
dc.date.accessioned2010-05-19T01:17:54Z
dc.date.available2010-05-19T01:17:54Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22916
dc.description.abstractDarah merupakan salah satu cairan tubuh yang terdapat dalam pembuluh darah dan mengalir ke seluruh tubuh. Darah dalam tubuh mengikuti pola homeostasis, yaitu istilah yang digunakan untuk menyatakan mempertahankan keadaan statik atau konstan dalam keadaan interna. Bila darah berfluktuasi di luar batas normal berarti ada kelainan fungsi organ atau sistem pengaturannya. Darah mempunyai peranan penting dalam sirkulasi tubuh karena salah satu gambaran fisiologis tubuh yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan, derajat aktivitas tubuh, keadaan kesehatan, makanan, ukuran tubuh, umur, dan laktasi adalah darah yang juga berfungsi sebagai medium pembawa zat nutrisi, 02 dari paru-paru ke jaringan, CO2 dari jaringan ke paru-paru, pengatur suhu tubuh dan berperan dalam sistem pertahanan tubuh. Untuk kelangsungan hidup dan keseimbangan pembentukan darah dibutuhkan banyak nutrien penting yang diperoleh melalui makanan yang masuk ke dalam tubuh seperti protein, mineral, vitamin, lemak, karbohidrat, dan air. Ketidakseimbangan zatzat tersebut akan mempengaruhi terhadap gambaran fisiologis tubuh, salah satunya adalah gambaran darah. Bila keadaan ini terus berlangsung maka dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti anemia, polisitemia, leukopenia, dan leukositisis, obesitas, kaheksia, dU. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat defisiensi pakan terhadap perubahan gambaran darah tikus jantan dewasa dalam kurun waktu tertentu. Dari penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam mengetahui penyimpanganpenyimpangan yang teIjadi di dalam tubuh sehingga dapat dilakukan perbaikan gizi dan cara penanggulangannya. Kegiatan penelitian terbagi menjadi dua bagian yaitu penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui konsumsi ad libitum. Pada penelitian pendahuluan ini digunakan 10 ekor tikus Sprague-Dawley usia 80 hari pada awal penelitian. Dari penelitian pendahuluan ini diperoleh nilai 6% dari bobot badan yang merupakan konsumsi pakan maksimal, sehingga untuk menghitung pakan ad libitum yaitu konsumsi pakan maksimal ditambah 10%nya. Pada penelitian utama diawali dengan pengambilan contoh darah dari 3 ekor tikus yang digunakan sebagai data awal. Selanjutnya digunakan 45 ekor tikus Sprague-Dawley jantan usia 92 hari pada awal penelitian yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok PI adalah pakan yang diberikan sebanyak 70% dari ad libitum, kelompok P2 adalah pakan yang diberikan sebanyak 60% dari ad libitum dan kelompok P3 adalah pakan yang diberikan sebanyak 50% dari ad libitum. Semua hewan diberi pakan satu kali sehari sesuai perhitungan pada kelompoknya dengan pemberian air ad libitum. Pengambilan darah dilakukan secara intracardial sebanyak 2-3 cc/ekor. Parameter pengamatan yaitu bobot badan dengan menggunakan timbangan Triple Beam Balance skala 0,1 gram, penghitungan jumlah butir darah merah (BDM) dan jumlah butir darah putih (BDP) dengan metode hemositometer, kadar hemoglobin (Hb) dengan metode Sahli, dan nilai hematokrit atau "Packed Cell Volume" (pCY) dengan metode mikrohematokrit. Analisa data dengan menggunakan ANOV A, Rancangan Acak Lengkap, pola tersarang. Dari hasil yang berbeda nyata dilanjutan dengan uji Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukan bahwa defisiensi pakan menyebabkan kehilangan bobot badan pada semua kelompok perlakuan. Kehilangan bobot badan yang paling besar dan berbeda nyata (P<0,05) terjadi pada kelompok P3 (34,4%). Jumlah BDM dan jumlah BDP terjadi penurunan dan secara statistik memberikan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap waktu dan interaksi, tetapi tidak memberikan hasil yang berbeda nyata antara ketiga kelompok perlakuan. Sedangkan kadar Hb dan nilai PCV secara statistik tidak memberikan hasil yang berbeda nyata. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : (I) Defisiensi pakan pada tikus jantan dewasa selama kurun waktu tertentu dapat menyebabkan perubahan jumlah BDM dan jumlah BDP, sedangkan kadar Hb dan nilai PCV tidak terpengaruh. (2) Pemberian pakan sampai 70% dari ad libitum sudah menyebabkan terjadinya penurunan bobot badan.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titlePengaruh Defisiensi Pakan Terhadap Perubahan Gambaran Darah Tikus Putih Jantan Dewasa (Rattus Sp.)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record