Show simple item record

dc.contributor.authorSumardi
dc.date.accessioned2010-05-17T08:28:07Z
dc.date.available2010-05-17T08:28:07Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22536
dc.description.abstractKemajuan metode DNA rekombinan dalam era bioteknologi sangat pesat,namun demikian rekayasa genetik belum dapat rnemenuhi semua kebutuhan. Sebagian besar produk pasar bioteknologi seperti antibiotika masih diperoleh dari pendekatan tradisional yaitu dengan isolasi dan seleksi mikroorganisrne. Sejauh ini, mikroorganisme dari alarn masih rnerupakan surnber rnateri genetik yang terbaik. Di beberapa tempat di antaranya di Jawa Barat dan Lampung, cacing tanah dirnanfaatkan sebagai obat untuk menurunkan panas, rnenanggulangi penyakit tifus, dan lain-lain. Dalarn pemakaiannya, ekstrak cacing tanah dicampur dengan gula dan pengharurn minuman dipanaskan kemudian diminum. Lainnya menggunakan bubuk cacing tanah kernudian dibungkus dengan kapsul dan diminum. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bahan antibakteri dari cacing tanah Al/olobophora rosea dan antibakteri yang dihasilkan oleh rnikroba dalam tubuh cacing tersebut kernudian menentukan sifat-sifat atau karakterisasi kedua senyawa antibakteri tersebut. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertarna adalah mengisolasi dan menguji senyawa antibakteri yang dihasilkan oleh cacing tanah A. rosea. Selanjutnya senyawa antibakteri yang diperoleh diuji daya hambatnya dan fisiko-kirnianya. Tahap kedua mirip dengan tahap yang pertama. Pada tahap ini dilakukan isolasi rnikroba yang terdapat di dalarn tubuh cacing yang dapat rnensintesis antibakteri. Senyawa antibakteri yang diperoleh diuji daya harnbatnya dan ditentukan sifat fisiko-kimianya. Uji fisikokimia meliputi uji ninhidrin, uji molisch, uji protein dengan rnetode Bradford, Uji Kolesterol dengan Metode Lieberman-Burchard, uji Kromatografi Lapis Tipis dengan rnodifikasi uji daya hambat, uji pengaruh suhu dan lama pemanasan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ternyata antibakteri dari cacing AMolobophora rosea dan Sfrepfomyces sp. mernpunyai sifat-sifat : 1. Keduanya mengharnbat bakteri Gram positif (Bacilus cereus, B. tenophilus, Staphilococcus aureus, dan S. epidenidis) dan tidak rnengharnbat bakteri Gram negatif (Salmonella fyphi, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeroginosa). 2. Pada uji Ninhidrin, Molisch dan protein kedua senyawa antibakteri rnernberikan hasil positif yang berarti senyawa antibakteri tersebut mengandung glukopeptida. 3. Pada Kromatografi Lapis Tipis kedua antibakteri yang dihasilkan rnenunjukkan hasil yang berbeda. Senyawa antibakteri dari cacing tanah rnernpunyai satu fraksi aktif dengan Rf: 0,72, sedangkan senyawa antibakteri dari hasil fermentasi mempunyai dua fraksi aktif dengan Rf : 0,61 dan 0.10.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleDeteksi Karakterisasi Senyawa Antibakteri dari Ekstrak dan Isolat Mikroba Dalam Tubuh Cacing Tanah Allolobophora roseaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record