Show simple item record

dc.contributor.authorRismawati, Noneng
dc.date.accessioned2010-05-17T06:07:00Z
dc.date.available2010-05-17T06:07:00Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22372
dc.description.abstractDalam proses budidaya kentang, hama dan penyakit merupakan salah satu kendala utama yang harus dihadapi petani kentang. Pengendalian yang dilakukan selama ini hanya terbatas pada pemakaian pestis ida kimia. Padabal pengendalian organisme pengganggu yang paling sesuai untuk berbagai tanaman adalab pengeJolaan OPT berdasarkan konsep Pengendalian Hama Terpadu. Hal ini melldorang mahasiswa untuk melaksanakan Praktek Kerja PHT pada PT. Sueofindo Cubang Madya Bandllng sebagai salah satu perusahaan yang melaksanakan Program Pembinaan Usaha keeil dan Koperasi. Adapun tujuan praktek kerja ialah untuk mengetabui permasalaban agribisnis tnnaman kentallg di lokasi praktek dan mellambah pengetabuan tentang penerapan teknik-teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman kentang yang diterapkan petani binaan. Pmktek kerja ini dilakukan pada petani kelltang billaall PT. Sueofindo Cabang Mndya Bandung di Kecamatan Pangalcll!,'1ln, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat. Mulai awal Pebruari sampai dengall akhir Mei 1999. Kegiatan yang dilakukan pada PK-PHT ini meliputi kegiatan utama dan kegiatan penunjang. Kegiatan utama diantaranya mempelajari profil perusabaan, struktur organisasi, hak dan kewajiban perusahaan dan lembaga yang terlibat, pengamatall OPT, eksplorasi informasi pengendalian hama dan pellyakit oleh petani bimmn dan mempelajari pengawasan, dan penyimpanan pestisidu oleh petani binaan. Kegiatall penunjang berupa percobaall dengan skala keeH untuk menerapkan konsep PHT pada tanaman kentang yaitu agen anmgonis untuk mengendalikan hawar daun phytophthora dan perangkap kuning berperekat untuk mengendalikan lalat pengorok daun huidobrelLvis. Metode yang digunakan adalah wawaneara, kuisioner, penelusuran pustaka, pengumpulan data dan pereobaan lapang sebagai kegiatan penunjang. Percobaan lapang diawali dengan pengukuran pH tanah lahan percobaan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian IPB, selanjutnya dilakukan pengapuran lahan peteobaan dengan dolomit sebanyak 40 kg untuk lahan 8 m x 8 m agar pH tanah meningkat menjadi lebih dari 6. Kemudian ditentukan 15 petak pereontohan untuk 5 periakuan, setiap perJalcuan terdiri dari 3 ulangan. Percobaan dilaksanalcan dengan raneangan faktorial dalam aeak kelompok dengan ukuran 5 x 3. Faktor pertama yaitu perlakuan agen antagonis yaitu G. jimbriatum dan P. jiuorescens. Faktor kedua G. jimbriatum dan fungisida Dithane M-45 80 WP. Faktor ketiga P. jiuorescens tanpa G. jimbriatum, faktor keempat hanya fungisida Dithane M-45 WP dan faktor kelima sebagai kontrol (tanpa periakuan). Agen pengendalian diaplikasikan setelah muneul gejala dua bereak aktifper daun keeuali G.jimbriatum diaplikasikan sewaktu penanaman bibit. PT. Sueofindo dalam proyek agribisnis kentang ini hanya sebagai pemberi modal dengan pinjaman lunak, divisi yang bertanggung jawab dalam hal ini yaitu Divisi Pengembangan Usaha yang dipercayakan kepada PUKK PT. Sucofindo. Pelaksanaan eli Japangan menjadi tanggung jawab petani binaan. Untuk mempennudah kelancaran produksi PT. Sucofilldo mempercayakan manajemen dan pellgawasan di lapangan kepada Bussiness innovation Center of indonesia sebagai konsultan dan KUD Walatra ditunjuk sebagai fasijitator dan kontraktor penyalur saprotan bagi petani setelah mendapat transfer dana dari Kopsueofindo. Kerjasama antara petani binaan dan PT. Sueofindo merupakan kemitraan antara perusahaan inti dan plasma. Dalam pertanaman kentang petani binaan, terdapat perbedaan persentase kerusakan oleh OPT. Pada lahan petani yang baru dit'dIlami, kerusakan lebih rendah dibandingkan pada lahan petani yang sudah lan1a ditanami. Diduga hal ini berkaitan dengan pellgolahan laban yang intensif terutama penggunaan pestisida. Jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman kentang petani binaan ialah 1,. huidobrensis, T palmi, M. persicae, A. ipsilol1, P. aperculella, S. exigua, belalang, keong, hawar daun phytophthora, Jayu fusarium, layu bakteri, Potato Leaf Roll Virus dan virus mosaik. Pengendalian hama dan penyakit tanaman kentang yang dilakukan oleh petani binaan lebih menekankan pada pengendalian kimiawi yaitu pemakaian pestisida yang terus menerus. Dari hasiI wawancara mengenai sikap, banyak ditemukan peJanggaran oleh petani binaan dalam hal penggunaan dan penyimpanan pestisida. Pemberian agen antagonis G. fimbriatum dan P. jluorescens cukup memberikan hasil yang positif yang dapat menekan serangan hawar daun phytophthora terutama jika keadaan lingkungan yang mendukung. Produksi yang dihasilkan tertinggi pada perlakuan G. fimbriatum dan fungisida (perlakuan 2) yaitu 440 gram, produksi terendah terdapat pada kontrol yaitu 160 gram. Serangan L. huidobrensis pada lahan percobaan sangat rendah hanya meneapai 3.3% dan muneul pada umur 10 minggu setelah tanam, sehingga tidak dapat dilakukan pengendalian dengan perangkap kuning berperekat karena waktu untuk PK-PHT telah selesai.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleTeknik pengendalian hama dan penyakit tanaman kentang (Solunum luberosum L.) oleh petani binaan PT. Sucofindo Cabang Madya Bandung di Pangalengan, Bandung, Jawa Baratid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record